MEDAN - Minimnya perhatian Pemko Medan terhadap atlet dan sarana-prasarana cabang olahraga Sepeda sangat memprihatinkan, terlihat dari banyaknya atlet yang "kabur" ke daerah lain dikarenakan jauh dari kata sejahtera. Ironisnya, hingga saat ini untuk cabang olahraga sepeda ini pun tidak memiliki trek (sirkuit) yang berstandar nasional.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Medan, Ferry Dika Wardhana Erwan, SE.SH. Terlebih lagi, ia juga menambahkan bahwa atlet sepeda saat ini jauh dari kata sejahtera.
"Untuk saat ini, jumlah atlet kita sudah sangat siap, terlihat dari prestasi kita ke Kejurda dan Asia Tenggara. Namun, banyaknya prestasi kita tidak dibarengi dengan perhatian Pemko Medan sehingga atlet-atlet kita sudah sangat jauh dari kata sejahtera. Malahan untuk trek/sirkuit cabang olahraga sepeda kita tidak punya," ujar Ferry saat ditemui di Amaliun Food Court.
Ferry menjelaskan bahwa minimnya prasarana untuk cabang olahraga Sepeda banyak atlet yang direkrut (dicaplok) Pengcab dari kota lain. "Contohnya Yogi Syahputra atlet sepeda BMX Cross Kota Medan yang dicaplok Pengcab Kabupaten Ciamis. Padahal ia atlet berprestasi di event-event nasional," jelasnya.
Ironisnya lagi, untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024, Sumatera Utara akan menjadi tuan rumah, namun untuk cabang olahraga Sepeda harus dilaksanakan di Deliserdang. Katanya kota Medan kota atlet, tapi atletnya pun pindah. Kan lucu!," terang Ferry.
Lalu Ferry menceritakan bahwa, setahun lalu ISSI Medan pernah diberikan lahan di Candika, namun setelah ditimbun dan dikerjakan secara swadaya, ternyata lokasi tersebut tanah bermasalah hingga mengalami kerugian hingga Rp 50 Jutaan.
"Kita kecewa dengan ketidak perdulian Pemko Medan. Kita harap Kota Medan ada peran dalam PON 2024. Bagaimana atletnya mau berprestasi sementara trek/sirkuit yang layak tidak ada di Kota Medan?," tanyanya.
Ferry berharap, Pemko Medan untuk perduli dengan atlet cabang olahraga Sepeda yang selama 1 tahun ini telah cukup berprestasi membesarkan nama Kota Medan di olahraga.
"Pengcab ISSI Medan sudah menyabet 15 medali di Kejurda Simalungun tahun 2018, 3 Medali Kejurda Downhill di Tahura Berastagi. Untuk terus mengembangkan cabor sepeda, kita juga telah memfasilitasi atlet Ardika Winata (Teja) untuk mendapatkan Beasiswa ke Melbourne, Australia," bebernya.
"Jadi saya harap, pihak Pemko Medan menyediakan fasilitas sirkuit/trek cabang olahraga Sepeda, mensejahterakan atlet berprestasi," harapnya mengakhiri.
Ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya (WA), Sekda Kota Medan, Wirya Al Rahman tidak membalas konfirmasi wartawan. (Red)
Hal ini disampaikan oleh Ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Medan, Ferry Dika Wardhana Erwan, SE.SH. Terlebih lagi, ia juga menambahkan bahwa atlet sepeda saat ini jauh dari kata sejahtera.
"Untuk saat ini, jumlah atlet kita sudah sangat siap, terlihat dari prestasi kita ke Kejurda dan Asia Tenggara. Namun, banyaknya prestasi kita tidak dibarengi dengan perhatian Pemko Medan sehingga atlet-atlet kita sudah sangat jauh dari kata sejahtera. Malahan untuk trek/sirkuit cabang olahraga sepeda kita tidak punya," ujar Ferry saat ditemui di Amaliun Food Court.
Ferry menjelaskan bahwa minimnya prasarana untuk cabang olahraga Sepeda banyak atlet yang direkrut (dicaplok) Pengcab dari kota lain. "Contohnya Yogi Syahputra atlet sepeda BMX Cross Kota Medan yang dicaplok Pengcab Kabupaten Ciamis. Padahal ia atlet berprestasi di event-event nasional," jelasnya.
Ironisnya lagi, untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024, Sumatera Utara akan menjadi tuan rumah, namun untuk cabang olahraga Sepeda harus dilaksanakan di Deliserdang. Katanya kota Medan kota atlet, tapi atletnya pun pindah. Kan lucu!," terang Ferry.
Lalu Ferry menceritakan bahwa, setahun lalu ISSI Medan pernah diberikan lahan di Candika, namun setelah ditimbun dan dikerjakan secara swadaya, ternyata lokasi tersebut tanah bermasalah hingga mengalami kerugian hingga Rp 50 Jutaan.
"Kita kecewa dengan ketidak perdulian Pemko Medan. Kita harap Kota Medan ada peran dalam PON 2024. Bagaimana atletnya mau berprestasi sementara trek/sirkuit yang layak tidak ada di Kota Medan?," tanyanya.
Ferry berharap, Pemko Medan untuk perduli dengan atlet cabang olahraga Sepeda yang selama 1 tahun ini telah cukup berprestasi membesarkan nama Kota Medan di olahraga.
"Pengcab ISSI Medan sudah menyabet 15 medali di Kejurda Simalungun tahun 2018, 3 Medali Kejurda Downhill di Tahura Berastagi. Untuk terus mengembangkan cabor sepeda, kita juga telah memfasilitasi atlet Ardika Winata (Teja) untuk mendapatkan Beasiswa ke Melbourne, Australia," bebernya.
"Jadi saya harap, pihak Pemko Medan menyediakan fasilitas sirkuit/trek cabang olahraga Sepeda, mensejahterakan atlet berprestasi," harapnya mengakhiri.
Ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya (WA), Sekda Kota Medan, Wirya Al Rahman tidak membalas konfirmasi wartawan. (Red)