Pioneer Project Medan foto bersama peserta Olimpiade Kewarganegaraan 2019. |
Diadakan di Mi Ayam Jamur Mahmud Medan, kegiatan berlangsung 1 hari dan dibagi menjadi 2 sesi. Sesi 1 diikuti ratusan siswa SMA/Sederajat se Sumut dan sesi 2 diisi kelompok mahasiswa. Acara berlangsung semiformal dan diisi berbagai games yang menambah wawasan kewaraganegaraan. Games pertama menjawab soal tentang indonesia yang sudah disediakan penyelenggara di bawah kursi peserta. Games kedua, sambung lagu nasional yang dipimpin MC Nurmayang Sari Hasibuan dan M Hambali A Lubis.
Selain itu terdapat Sharing Session bersama Fatayul Hasinay, Mawapres 2 UNIMED 2019 dan Syarifah hanim, lulusan terbaik Politeknik Ganesha Medan. Semua peserta tampak antusias mengikuti rangkaian acara karena, Olimpiade Kewarganegaraan termasuk dalam kategori acara yang jarang dilaksanakan di Indonesia, khususnya Sumatera Utara.
Dalam olimpiade ini terpilih 3 juara dalam masing-masing kategori. Kategori siswa SMA/Sederajat, Juara 1, Hardi Nico Paskalis Sitanggang, siswa Kelas 11 dari SMA Sultan Agung Pematangsiantar. Juara 2, Luois YAP, siswa kelas 12 dari SMA Sultan Agung Pematangsiantar. Juara 3, Juan Akmal Nasution, siswa kelas 12 dari SMA Sultan Agung Pematangsiantar.
Untuk kategori Mahasiswa, juara 1, Zulfahmi Simbolon (Universitas Medan Area), juara 2 Sri Maya Paradissa (Universitas Sumatera Utara), juara 3. Monika Aprilia Simanjuntak (Universitas Sumatera Utara).
R Sitepu, guru PKN SMA Sultan Agung Pematangsiantar yang menemani siswanya dalam acara ini mengatakan Olimpiade Kewarganegaraan 2019 merupakan kegiatan yang sangat sayang jika dilewatkan. “Pemahaman kewarganegaraan sangat penting untuk setiap warga indonesia,” ucap R Sitepu sekaligus berpesan kepada Talitha Putri Anisach Lase, selaku Founder Pioneer Project Medan, untuk menyelenggarakan acara seperti ini lebih giat lagi agarkewarganegaraan tidak tergilas oleh ilmu-ilmu lainnya.
Talitha Putri Anisach Lase, Founder Pioneer Project Medan. |
Talitha berharap melalui kegiatan ini, setidaknya sudah mematik semangat semua peserta dan orang yang terlibat serta melihat acara ini, bahwa pemahaman kewarganegaraan sebagai pondasi pembelajaran harus diperkuat sejak dini dan jangan sampai ringkih agar bisa terus menjulang ke atas. (do)