BELAWAN, BOS- Ribuan nelayan dari sejumlah kawasan di Medan Utara serta Belawan mengelar aksi unjukrasa di Gedung Kembar Kantor Pelindo I di Jalan Raya Pelabuhan Belawan, Kamis (12/9/2019).
Aksi massa tersebut ini menuntut Pelindo I melakukan verifikasi ulang sekaligus memberikan dana tali asih kepada mereka yang berhak untuk mendapatkannya. Para pengunjukrasa yang didominasi kaum emak-emak ini mengaku terpaksa tak masak di dapur demi menuntut keadilan dalam mendapatkandana haknya.
Bahkan seorang ibu rumahtangga (IRT) berteriak agar Pelindo I segera merealisasikan dana tali asih sebagai dampak dari reklamasi pantai di pinggiran Laut Belawan yang menyengsarakan masyarakat nelayan di sekitar Pelabuhan Belawan.
“Dari pagi kami datang ke kantor Pelindo I untuk menuntut hak kami. Kami rela tak masak demi menuntut keadilan karena suami kami yang benar -benar berprofesi sebagai nelayan kenapa tak ada mendapatkan dana tali asih, sementara yang bukan nelayan bisa dapat dana tali asih,” pinta asiyah (50) saat ditanya wartawan di lokasi pendemo.
Sambungnya, verifikasi ulang harus dilakukan demi tercapainya rasa keadilan karena banyak yang bukan nelayan malah mendapat dana tali asih," ujarnya.
Sejumlah perwakilan massa nelayan tampak dipanggil bernegosiasi pada pihak Pelindo 1 yang turut dihadiri pihak Muspika plus dan Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Ikhwan Lubis. Hasil keputusan negosiasi diantaranya para nelayan yang belum mendapatkan tali asih akan dilakukan verifikasi kembali pihak Dinas Perikanan Dan Kelautan Kota Medan.
Sementara itu secara terpisah Manejer Umum Pelindo I Belawan, Khairul Ulya saat ditanyai wartawan menegaskan bahwa tidak akan ada lagi yang namanya pemberian dana tali asih dari Pelindo I. “Tali asih yang diberikan pihak Pelindo I kemarin telah digelontorkan dana sebesar Rp 7 miliar, akan tetapi kita lihat juga nantinya bagaimana hasil dari verifikasi selanjutnya dari pihak Dinas Perikanan Kelautan Kota Medan, ”jelas Khairul Ulya. (Ban)
Aksi massa tersebut ini menuntut Pelindo I melakukan verifikasi ulang sekaligus memberikan dana tali asih kepada mereka yang berhak untuk mendapatkannya. Para pengunjukrasa yang didominasi kaum emak-emak ini mengaku terpaksa tak masak di dapur demi menuntut keadilan dalam mendapatkandana haknya.
Bahkan seorang ibu rumahtangga (IRT) berteriak agar Pelindo I segera merealisasikan dana tali asih sebagai dampak dari reklamasi pantai di pinggiran Laut Belawan yang menyengsarakan masyarakat nelayan di sekitar Pelabuhan Belawan.
“Dari pagi kami datang ke kantor Pelindo I untuk menuntut hak kami. Kami rela tak masak demi menuntut keadilan karena suami kami yang benar -benar berprofesi sebagai nelayan kenapa tak ada mendapatkan dana tali asih, sementara yang bukan nelayan bisa dapat dana tali asih,” pinta asiyah (50) saat ditanya wartawan di lokasi pendemo.
Sambungnya, verifikasi ulang harus dilakukan demi tercapainya rasa keadilan karena banyak yang bukan nelayan malah mendapat dana tali asih," ujarnya.
Sejumlah perwakilan massa nelayan tampak dipanggil bernegosiasi pada pihak Pelindo 1 yang turut dihadiri pihak Muspika plus dan Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Ikhwan Lubis. Hasil keputusan negosiasi diantaranya para nelayan yang belum mendapatkan tali asih akan dilakukan verifikasi kembali pihak Dinas Perikanan Dan Kelautan Kota Medan.
Sementara itu secara terpisah Manejer Umum Pelindo I Belawan, Khairul Ulya saat ditanyai wartawan menegaskan bahwa tidak akan ada lagi yang namanya pemberian dana tali asih dari Pelindo I. “Tali asih yang diberikan pihak Pelindo I kemarin telah digelontorkan dana sebesar Rp 7 miliar, akan tetapi kita lihat juga nantinya bagaimana hasil dari verifikasi selanjutnya dari pihak Dinas Perikanan Kelautan Kota Medan, ”jelas Khairul Ulya. (Ban)