MEDAN - Sesosok mayat pria ditemukan dengan kondisi mengenaskan di gudang bengkel mobil, di Jalan PWI, Lahan Garapan, Desa Sampali, Percut Sei Tuan, Jum’at (15/5) sekitar jam 04.30 wib.
Temuan tersebut segera dilaporkan warga kepada kepala dusun setempat yang kemudian diteruskan kepada pihak kepolisian. Tak lama berselang, pasukan Polsek Percut Sei Tuan tiba di lokasi bersama tim Inafis Polrestabes Medan.
Dari hasil pemeriksaan diketahui identitas korban adalah Henri Goh (28) warga Jalan Pancasila, Gang Datuk Al Rasyid, Desa Batang Kuis, Kecamatan Batang Kuis, Deliserdang, dan selama ini diketahui berprofesi sebagai agen jual beli mobil.
Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Aris Wibowo mengonfirmasi perihal penemuan mayat tersebut, pada hari Jum’at (15/5/2020) siang.
“Benar. Ditemukan di belakang rumah tepatnya di dalam bengkel mobil, mayat korban dalam keadaan miring,” kata Aris Wibowo kepada wartawan.
Henri diduga sudah tewas selama kurang lebih 2 hari. Kuat dugaan, korban sengaja dibunuh dengan motif perampokan. Modus ini muncul setelah ditemukan banyak bercak darah di sekitar mayat dan ditemukan beberapa bekas luka pada tubuh korban.
“Setelah dilakukan pengecekan, ditemukan tanda-tanda kekerasan di bagian tubuh korban, leher. mulut dan kaki terikat. Selain itu beberapa luka robek di kepala belakang, dahi kanan dan pelipis kiri serta luka memar pada kaki kanan dan punggung belakang,” bebernya.
Hingga saat ini polisi masih menyelidiki pelaku pembunuhan dengan melakukan interogasi sejumlah saksi termasuk pemilik gudang bengkel cat mobil tersebut.
“Ngeri kali kondisi mayatnya bang, ramai kali jam 4 pagi di situ. Di lokasi ditemukan pisau dan lainnya. Banyak bekas bercak darah,” kata Suprikah boru Simbolon, warga yang rumahnya tak begitu jauh dari lokasi penemuan mayat.
Wanita itu menuturkan, bahwa jasad Henri Goh pertama kali ditemukan oleh anak pemilik rumah yang masih bersekolah di bangku SD.
“Anak laki-laki pemilik rumah yang paling besar, masih SD, pertama kali yang menemukan mayatnya. Sebelum ditemukan, anak itu mencium bau busuk dari gudang lalu memberitahukan ke ayahnya,” tutur Suprikah.
Pendapat senada juga diungkapkan Aldo, warga yang juga tinggal bertetanggaan dengan gudang penemuan mayat.
“Kalau gak salah, penghuni rumah itu anaknya ada 3 orang. Yang nemukannya katanya yang paling besar. Sekarang mereka entah kemana kami gak tau, tentang keluarga mereka pun saya kurang tau, soalnya mereka orangnya agak tertutup gitu, seperti gak bergaul sama tetangga,” beber Aldo diamini adik perempuannya saat ditemui di lokasi. (Hetty)
Temuan tersebut segera dilaporkan warga kepada kepala dusun setempat yang kemudian diteruskan kepada pihak kepolisian. Tak lama berselang, pasukan Polsek Percut Sei Tuan tiba di lokasi bersama tim Inafis Polrestabes Medan.
Dari hasil pemeriksaan diketahui identitas korban adalah Henri Goh (28) warga Jalan Pancasila, Gang Datuk Al Rasyid, Desa Batang Kuis, Kecamatan Batang Kuis, Deliserdang, dan selama ini diketahui berprofesi sebagai agen jual beli mobil.
Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Aris Wibowo mengonfirmasi perihal penemuan mayat tersebut, pada hari Jum’at (15/5/2020) siang.
“Benar. Ditemukan di belakang rumah tepatnya di dalam bengkel mobil, mayat korban dalam keadaan miring,” kata Aris Wibowo kepada wartawan.
Henri diduga sudah tewas selama kurang lebih 2 hari. Kuat dugaan, korban sengaja dibunuh dengan motif perampokan. Modus ini muncul setelah ditemukan banyak bercak darah di sekitar mayat dan ditemukan beberapa bekas luka pada tubuh korban.
“Setelah dilakukan pengecekan, ditemukan tanda-tanda kekerasan di bagian tubuh korban, leher. mulut dan kaki terikat. Selain itu beberapa luka robek di kepala belakang, dahi kanan dan pelipis kiri serta luka memar pada kaki kanan dan punggung belakang,” bebernya.
Hingga saat ini polisi masih menyelidiki pelaku pembunuhan dengan melakukan interogasi sejumlah saksi termasuk pemilik gudang bengkel cat mobil tersebut.
“Ngeri kali kondisi mayatnya bang, ramai kali jam 4 pagi di situ. Di lokasi ditemukan pisau dan lainnya. Banyak bekas bercak darah,” kata Suprikah boru Simbolon, warga yang rumahnya tak begitu jauh dari lokasi penemuan mayat.
Wanita itu menuturkan, bahwa jasad Henri Goh pertama kali ditemukan oleh anak pemilik rumah yang masih bersekolah di bangku SD.
“Anak laki-laki pemilik rumah yang paling besar, masih SD, pertama kali yang menemukan mayatnya. Sebelum ditemukan, anak itu mencium bau busuk dari gudang lalu memberitahukan ke ayahnya,” tutur Suprikah.
Pendapat senada juga diungkapkan Aldo, warga yang juga tinggal bertetanggaan dengan gudang penemuan mayat.
“Kalau gak salah, penghuni rumah itu anaknya ada 3 orang. Yang nemukannya katanya yang paling besar. Sekarang mereka entah kemana kami gak tau, tentang keluarga mereka pun saya kurang tau, soalnya mereka orangnya agak tertutup gitu, seperti gak bergaul sama tetangga,” beber Aldo diamini adik perempuannya saat ditemui di lokasi. (Hetty)