Ristani Samosir menilai, kalaupun misalnya anaknya ada berbuat salah kenapa harus diberlakukan seperti itu, dan bagaimana kalau kejadian tersebut dilakukan kepada anak para pelaku.
Dikatakan Ristani, setelah mengetahui anak pertamanya disiram dengan air keras, ia selaku ibu kandung merasa sedih yang amat dalam dan sangat terpukul. Ia beranggapan perbuatan pelaku sangat biadap dan itu perencanaan pembunuhan kepada anaknya.
"Saya selaku orang tua, setelah saya dengar anak saya disiram air keras oleh orang yang tidak dikenal, saya merasa sedih mendengarnya. Setelah kejadian itu saya sangat sedih dan terpukul. Boleh dikatakan yang dilakukan ini sudah perencanaan pembunuhan kepada anak saya," ungkap Ristani Samosir kepada wartawan, Selasa (27/7/2021) siang.
Dikatakan, saat ini setelah selesai operasi kondisi anaknya sudah semakin baik dan sudah bisa diajak berbicara. Kendati masih dalam perawatan secara intensif diruang ICU. Dan belum dapat dijenguk siapapun karena kondisi usai operasi masih dalam pemulihan.
"Saya melihat sesudah operasi sudah lumayan baik perubahannya. Namun saya lihat wajahnya itu masih parah tapi sudah bisa dia membuka mulutnya itulah yang saya lihat," ujarnya.
Untuk itu, Ristani memohon kepada Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak agar menuntaskan menangkap dan menghukum para pelaku dengan seberat beratnya berdasarkan hukum yang berlaku, terutama kepada dalang dan otak pelaku supaya diproses dan ditangkap.
"Saya minta kepada Bapak Kapolda Sumatera Utara agar kasus ini dituntaskan ditangkap pelakunya, khususnya dalangnya supaya kasus ini dituntaskan dengan baik," kata ibu paruh baya ini dengan penuh harap.
Seperti diketahui, Persada Bhayangkara Sembiring yang merupakan pemimpin redaksi salah satu media online di Kota Medan disiram air keras oleh orang tak dikenal (OTK) pada Minggu (25/7/2021) sekitar pukul 21.40 WIB di Jalan Jamin Ginting, Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Akibatnya, Persada mengalami luka pada bagian wajahnya dan membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Dan saat ini korban masih dirawat di RSU H Adam Malik Medan Sumatera Utara.
Informasi yang berhasil dihimpun, dua orang pelaku kabarnya telah diamankan oleh pihak kepolisian dan sempat beredar kabar kasus tersebut akan dirilis langsung oleh Kapolda Sumut. Namun sampai saat ini belum juga dilakukan rilis kendati masyarakat dan keluarga sudah menunggu.
Sementara itu, dari rekaman video CCTV yang di dapat dari rumah makan BPK Tesalonika, terlihat dua orang pelaku penyiraman berboncengan menaiki sepeda motor Vixion.
Saat itu korban tepat berada di depan halaman sebelah rumah makan BPK Tesalonika berdiri di pinggir Jalan Jamin Ginting, menggunakan helm putih.
Tiba-tiba dua orang pelaku datang dari arah Simpang Pos mendekati pelaku dan langsung menyiram korban dengan air keras. Lalu korban langsung berlari masuk ke dalam rumah makan dan meminta bantuan kepada para pekerja rumah makan.(Rel)