Penegasan itu disampaikan Waka Polrestabes Medan, AKBP Irsan Sinuhaji, menyikapi tentang adanya pemberitaan situasi Kota Medan mencekam karena penyerangan sekelompok orang terhadap seorang personel Polsek Medan Timur,pada hari Senin (1/11/2021)
"Sampai saat ini situasi kamtibmas di Kota Medan sangat aman dan cukup kondusif," katanya didampingi Plt Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Rafles Marpaung dan Kapolsek Medan Timur Kompol M Arifin.
Menurutnya, kasus penyerangan sekelompok orang terhadap personel Polsek Medan Timur yang menyebabkan situasi Kota Medan menjadi mencekam tidak relevan.
"Rekan rekan bisa melihat kalau bicara Medan kan universal luas sekali, tidak mencekam, mungkin di lokasi agak ramai daripada biasanya, yang jelas Medan tidak mencekam," tutur mantan Kapolres Madina tersebut.
Irsan mengungkapkan, penyidik Polrestabes Medan sudah mengantongi nama-nama pelaku pengeroyokan dan pengerusakan di Perumahan Kalpataru Indah, Jalan Setia Budi, Kecamatan Medan Helvetia.
"Akibat pengeroyokan sekelompok preman ini, seorang anggota Polsek Medan Timur Eko Sugiawan mengalami luka bacok di bagian tangannya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Irsan menjelaskan aksi kronologi peristiwa pengeroyokan ini bermula ketika bisnis sewa menyewa dump truk antara korban Edi Susanto dan terlapor berinisial D dan H terjadi perselisihan.
"Selama proses waktu berjalan ada ketidaksepakatan dan selanjutnya, saudara H dan saudara D beserta dua rekannya melakukan penagihan ke kediamannya Edi Susanto pada 22 Oktober 2021 lalu untuk membicarakan pembagian hasil dari pekerjaan yang telah mereka lakukan bersama," ungkapnya.
Selama proses penagihan itu, Irsan menerangkan terjadi komunikasi tidak baik keluar kata-kata yang tidak pantas sehingga terjadilah keributan antara kelompok antara saudara Edi Susanto dan saudara H dan D.
Lalu melihat situasi yang tidak berimbang terlapor inisial D dan H pergi keluar rumah. Selang beberapa jam kemudian saudara H dan D mendatangi lagi kediaman Edi Susanto di Perumahan Kalpataru Indah.
"Dengan beberapa orang menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat, ketika sampai di kediaman saudara Edi Susanto sudah tidak berada di rumah,"
Istri korban merupakan seorang Polwan, Aiptu Surya Ningsih yang melihat situasi mengerikan datangnya puluhan preman yang membabi-buta melempari rumah lalu meminta pertolongan dengan memberitahukan kepada suaminya.
"Setelah mendapat informasi dari istrinya, saudara Edi dan saudara Eko (anggota Polsek Medan Timur) berangkatlah ke rumah, sesampainya di rumah mereka melihat orang sudah ramai," ungkapnya.
Situasi semakin memanas, tatkala pelaku penyerbuan melihat Edi dan mencoba menyerangnya. Adik Edi yang merupakan anggota Polri yang saat itu tidak memakai pakaian dinas, spontan menolong abangnya.
"Dan beberapa orang yang melakukan pengerusakan itu ada yang mengenal saudara Edi dan secara spontan adiknya menyampaikan ke abangnya untuk menyelamatkan diri, disitulah terjadi perkelahian dan penganiayaan (terhadap anggota Polri) dan terjadi juga pengerusakan terhadap kendaraan unit Edi Susanto," pungkas Irsan.(JN)