Brigjen Pol Mardiaz mengatakan, peletakan batu pertama ini, menandai proses awal pendirian bangunan vihara di Setukpa Lemdiklat Polri, selain sebagai salah satu upaya untuk melengkapi tempat ibadah bagi para siswa Setukpa, yang mana dalam beberapa angkatan terkahir ini sudah ada siswa yang beragama Budha dan Konghucu. Sebelumnya di Setukpa sudah lebih awal didirikan masjid, gereja dan pura.
Pembangunan vihara ini dilakukan selain untuk melengkapi sarana ibadah bagi para siswa Setukpa, juga sebagai wujud implementasi toleransi antar umat beragama dilingkungan kampus Polri, yang merupakan penjabaran dari salah satu program prioritas transformasi pendidikan Polri menuju kampus yang Presisi, pungkas Brigjen Pol Mardiaz.
Sementara itu YM. Bhiksu Samantha Kusala Mahastavira yang didampingi oleh beberapa tokoh agama Budha lainnya menyampaikan apresiasi atas kebijakan bapak Kasetukpa yang telah memberikan kesempatan bagi para siswanya untuk dapat mendirikan vihara dilingkungan Setukpa Lemdiklat Polri, hal ini akan memicu semangat dan kedisiplinan para siswa secara spiritual dan memiliki mental kewarganegaraan yang lebih toleran.
Dalam acara peletakan batu pertama vihara ditutup dengan kegiatan bakti sosial berupa pemberian sembako kepada warga di lingkungan Setukpa Sukabumi.
Selain dari prosesi peletakan batu pertama pembangunan vihara juga dilaksanakan perayaan hari raya Galungan dan Kuningan yang diikuti oleh personil, siswa dan masyarakat Sukabumi yang beragama Hindu, pelaksanaan perayaraan Galungan dan Kuningan dilaksanakan di Pura Giri Wiradarma dengan bertemakan " Hindu menjadikan kami satu".(JN)