Kegiatan Festival Karya Anak Negeri dan Penutupan Tahun 2022 sebagai Tahun Hak Cipta di mulai dengan pertunjukan berbagai karya seni baik tari maupun lagu yang dilanjutkan pemba Laporan Kegiatan oleh Plt. Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Razilu yang menyampaikan pencapaian pencatatan hak cipta dengan inovasi POHC mampu naik sampai 47 persen dibanding periode tahun sebelumnya. Untuk tahun 2023 yang akan dicanangkan sebagai Tahun Merek maka DJKI telah melakukan inovasi untuk Perpanjangan Merek Otomatis yang mempercepat proses perpanjangan Merek.
Festival ini merupakan sebuah gelaran pesta seni yang melibatkan sejumlah pegiat seni dari berbagai bidang seperti seni musik, lukis, film dan sastra untuk saling bertukar ilmu dan memamerkan kreasinya.Beberapa di antaranya adalah pameran seni lukis dan pameran kartun yang menyuguhkan hasil-hasil karya dari seniman-seniman di Bali. Selain itu, festival ini juga menggelar pertunjukan musik dari beberapa musisi lokal ternama Indonesia, yaitu Soul and Kith, The Dissland, The Nameks, dan Antrabez pada hari pertama. Sedangkan untuk hari kedua yang sekaligus sebagai acara festival diisi oleh Octav Sicilia, Scared of Bums, Shaggydog, Ahmad Albar dan Ian Antono. Selain memberikan ruang ekspresi untuk para pegiat seni dan sastra, Festival Karya Cipta Anak Negeri ini juga memberikan wadah kepada para UMKM dan dinas di Provinsi Bali serta perwakilan dari Kantor Wilayah Kemenkumham di seluruh Indonesia untuk memasarkan produk unggulannya.
Kegiatan puncak acara adalah sambutan Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna Hamonangan Laoly sekaligus menutup Tahun 2022 sebagai Tahun Hak Cipta dan Pencanangan Tahun 2023 sebagai Tahun Merek. Menkumham RI memberi apresiasi kepada para penggiat seni, UMK, serta stakeholder yang memberi perhatian dan kepedulian untuk membangun kesadaran masyarakat akan arti pentingnya KI untuk dicatat atau didaftarkan sehingga pemerintah dapat memberi perlindungan hukum terhadap KI yang dihasilkan.
Dalam kesempatan tersebut Menkumham memberi apresiasi kepada DJKI yang telah berhasil melaksanakan berbagai program kegiatan termasuk "Yasonna Mendengar" yang dilaksanakan di Kota Medan, Jogyakarta dan Makassar dimana kegiatan tersebut mendapat respon positif dari masyarakat sebagai sarana sosialisi KI. Inovasi POHC juga secara signifikan mampu menaikan pencatatan hak cipta di DJKI. Pada kesempatan ini Menkumham juga melakukan Launching pencanangan tahun 2023 sebagai tahun Hak Merek dengan tema "Membangun dan Bangga Dengan Merek Indonesia". Diharapkan di tahun 2023 sebagai tahun merek dapat membangkitkan semangat masyarakat untuk mencintai merek dan produk dalam negeri.
Kegiatan juga di hadiri oleh Gubernur Bali, Wayan Koster memberi sambutan dengan menyampaikan apresiasi terhadap Menkumham dan DJKI yang memberi perhatian luar biasa terhadap Kekayaan Intelektual di Indonesia khususnya di Provinsi Bali. Selanjutnya kepada para kreator dan pencipta karya seni di Bali, Gubernur meminta agar setiap karya yang dihasilkan dapat dicatat maupun didaftarkan ke DJKI dan bila kesulitan dalam pembiayaan, Pemerintah Provinsi Bali siap menfasilitasi. Secara khusus Gubernur menyampaikan kesiapan Pemerintah Provinsi Bali sebagai tuan rumah pertemuan Presidensi G20 yang akan berlangsung di Bali 15 - 16 November mendatang.
Selanjutnya penyerahan penghargaan Anugrah Karya Cipta Anak Negeri yang diberikan kepada Pencipta dibidang puisi (Aan Mansyur), senitari (Arini), seni animasi (Fasya), seni patung (I Wayan Winten), seni lukis (Afandi Kusuma), seni musik dan sastra (Ayu Diah Bin Selamat), seni musik (Sundari Sukoco), Seni Film (Usmar Ismail), Duta KI di Jawa Barat (Feirman Siagian), dan penghargaan untuk stakeholder Gubernur Bali.(JN)