Datok Ilhamsyah mengaku tak heran dengan tabiat Edy yang seperti itu. Sebagai partai yang telah mengantarkannya sebagai Gubernur Sumatera Utara, Datok Ilhamsyah menilai Edy telah 'membunuh' partai yang telah mengusungnya pada pemilihan gubernur lalu.
"Bagi saya pribadi dan Partai Golkar, yang ikut serta mengantarkan beliau untuk menjadi Gubernur, menganggapnya sebagai teman lama. Dan biasanya, kalau orang baik, tidak akan melupakan teman lama karena kekuasaan," ucap Datok Ilhamsyah.
Lebih lanjut dikatakannya, "Saya yakin, pembangunan di Sumut ini akan lebih bagus jika dikerjakan oleh orang-orang yang baik. Dari pada menceritakan orang dengan tidak baik-baik. lebih baik kita fokuslah membangun Sumut."
Datok Ilhamsyah menyatakan, Sumatera Utara seharusnya dipimpin oleh orang-orang baik, yang kerjanya tidak membuat kegaduhan.
"Oohh, kalau beliau kan sudah terkenal. Karakternya memang begitu," ujar Ilhamsyah.
Sebelumnya, Gubernur Edy Rahmayadi kembali menyindir Partai Golkar dengan menyebut, “Eh yang kuning, kenapa nggak bermartabat kau!”
Sindiran terhadap Partai Golkar itu disampaikannya saat ia menegur perwakilan partai beringin, karena menurutnya tidak mengucapkan salam khas Sumatera Utara di bawah kepemimpinannya, yakni salam ‘Sumut Bermartabat’.
Datok Ilhamsyah menyatakan, pada saat salam Sumatera Utara, banyak audiens yang tidak menjawab "bermartabat", bukan hanya kader Partai Golkar saja.
"Sudah saya cek audiens yang dari Gerindra," sahut Ilhamsyah.
Ia juga menampik tudingan Edy yang menyebut kalau Partai Golkar Sumut suka membully.
"Golkar tidak pernah membully siapapun. Kalau pun ada kritik, itu karena ada kesalahan yang perlu diperbaiki. Itu bukan membully," sebut Datok Ilhamsyah.
Awalnya, Edy Rahmayadi berbicara banyak hal mengenai sistem perpolitikan yang ada mulai dari sistem demokrasi langsung, sistem demokrasi tak langsung dan berbagai sistem politik lainnya.
Secara khusus ia juga berbicara mengenai sistem politik Indonesia yang menganut demokrasi langsung dimana rakyat memilih secara langsung calon pemimpin mereka.
Berbicara mengenai hal ini, Edy mengaku dalam kapasitasnya selaku gubernur yang juga menjadi pembina partai politik di Sumut.
“Saya berbicara disini dalam kapasitas saya sebagai pembina partai politik di Sumatera Utara. Tak urus saya partai politik apapun, saya pembina di Sumatera Utara, ada undang-undangnya itu. Makanya pas ada partai politik yang selalu membully saya, kualat itu nanti,” katanya disambut tawa para peserta acara.
Pada kesempatan tersebut, Edy Rahmayadi juga mengingatkan memori dimana Partai Gerindra merupakan salah satu partai pengusungnya untuk maju pada Pilgubsu 2018 lalu. Hal ini menurutnya tidak terlepas dari restu dari Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra.
"Saya saat belum pasti maju saja, dia sudah panggil saya. Dia kasih restu saya maju. Karena itu, Gerindra ini memiliki hubungan yang penting bagi saya," ungkap mantan Pangkostrad itu.
Mengakhiri sambutannya itulah Edy kemudian menyampaikan salam Partai Gerindra dan Salam Sumut Bermartabat. Ketika ia menyerukan kata Gerindra, seluruh kader langsung menyambut dengan kata "Menang".(JN)