Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Kepala BNPT RI, Komjen Pol. Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, disaksikan langsung oleh Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin. Dirjenpas bersanding dengan beberapa pejabat negara lainnya, di antaranya Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono yang menerima penghargaan kategori Pelaksana Sinergisitas, Listyo Sigit Prabowo selaku Kepala Kepolisian Negara RI yang menerima penghargaan dalam bidang penegakan hukum, Irjen Marthinus Hukom selaku Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror sebagai Pelaksana Deradikalisasi Luar Lapas, serta Hasto Atmojo Suroyo selaku Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban sebagai Pelaksana Pemulihan Korban.
Selain itu, sejumlah pejabat lain juga memperoleh penghargaan serupa, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, CEO Bukalapak Willix Halim, dan Direktur Utama BRI Sunarso dalam acara bertema ‘BNPT Hadir Untuk Negeri, Indonesia Damai Menuju Indonesia Emas’.
“Thank you for allout support to fight against terrorism,” ucap Komjen Rycko kepada seluruh masyarakat serta semua pihak yang telah berjuang dan berpartisipasi dalam usaha melawan terorisme di negeri tercinta Indonesia, khususnya kepada para pejuang Penerima Awards BNPT RI. Ia melaporkan kasus serangan teror di Indonesia terus menurun dari tahun 2018-2023. “Penurunan itu sangat tajam hingga mencapai indeks 89,4% yang menempatkan Indonesia pada posisi yang makin baik dalam kategori medium impacted,” lanjut Komjen Rycko.
Menurutnya, hal itu dikarenakan makin gencar dan masifnya penegakan hukum yang dilakukan oleh kepolisian yang didukung oleh TNI dan seluruh lembaga terkait, termasuk Pemasyarakatan dan masyarakat. Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, berpesan kepada BNPT untuk lebih memperkuat kolaborasi melalui pendekatan multipihak. “Tangkal terorisme secara berjamaah atau dilakukan bersama-sama,” pesan Ma’ruf.
Ia meminta BNPT meneruskan langkah-langkah kontraradikalisasi untuk menangkal berkembangnya paham radikal. Terus melakukan deradikalisasi untuk mengembalikan mereka yang sudah terpapar radikalisme dengan bekerja sama bersama kementerian dan lembaga lainnya. Terakhir, Wakil Presiden mengajak BNPT dan semua pihak untuk melakukan monitor dan mengawasi media sosial, terutama jelang Pemilihan Umum Tahun 2024, sebab gerakan radikal terorisme berpotensi tumbuh subur menjelang momen tersebut.
“Pahami segala bentuk risiko agar tidak dimanfaatkan kaum intoleran untuk memengaruhi dan memecah belah umat. Cegah penyalahgunaan media sosial agar tidak menjadi tempat yang subur bagi narasi-narasi intoleran dan ujaran kebencian,” pintanya.
Dalam kesempatan tersebut, BNPT juga anugerahkan penghargaan kepada dua Wali Pemasyarakatan Berprestasi dari narapidana teroris yang telah bekerja dengan sangat baik dalam membina dan mewujudkan iklim deradikalisasi di Lapas tempat ia bekerja. Keduanya telah memberikan kontribusi besar dalam proses deradikalisasi terhadap Warga Binaan tindak pidana terorisme. Mereka adalah Bambang Sugianto, Wali Pemasyarakatan dari Lapas Kelas I Surabaya, dan Gagah Prio Utomo, Wali Pemasyarakatan dari Lapas Kelas IIA Pasir Putih Nusakambangan.(Red)