Perjuangan mahasiswa dari Prodi Jurusan Hukum Panca Budi Indonesia ini menyabet medali emas dari kelas Kyourugi Under 68. Tidak hanya itu, Indonesia juga meraih penghargaan tim terfavorit.
Theo, sehari-hari bertugas di Lapas Tanjungbalai sudah lama menggeluti ilmu beladiri taekwondo. Hal tersebut dibuktikannya dengan peraihan sabuk hitam dan juga melatih beberapa anak/kerabat/remaja dari sekitaran Lapas Tanjungbalai yang pelatihannya berpusat di lapangan serbaguna Lapas Tanjungbalai setiap pekannya.
“Saya tekun di taekwondo sejak di bangku sekolah SD, puji Tuhan sampai saat ini saya sendiri masih konsisten dan masih bisa share skill beladiri taekwondo ini kepada muda-mudi disekitar”, ujar Theo.
Dari hasil kejuaraan yang dicapai, secara pribadi Theo juga menyampaikan untuk tidak cepat berpuas diri dan terus berkarya untuk negeri.
“Terima kasih kepada Kakanwil Kemenkumham Sumut, pejabat struktural Divisi Pemasyarakatan, pejabat struktural Lapas Tanjungbalai, rekan dan seluruh orang-orang yang saya cintai terkhusus orangtua saya sehingga berhasil memperoleh medali emas. Ini semua masih belum apa-apa dan kiranya untuk kita semua juga tidak terlalu cepat berpuas diri karena jalan masih panjang. Saya juga masih tetap semangat berlatih semangat berdoa. ORA ET LABORA”, ucap Theo dengan semangat.
Hal tersebut menarik perhatian khusus dari Kalapas Tanjungbalai, Sangapta Surbakti. Hal tersebut tak lain karena beliau juga penggelut bela diri Taekwondo.
“Ini kita jadikan pemacu untuk semua. Agar kedepannya muncul prestasi-prestasi baru dari cabang keolahragaan yang lain dari pegawai Lapas Tanjungbalai. Selamat untuk Theo, tetap semangat dan jangan berhenti untuk terus berlatih. ORA ET LABORA!”, ujar Kalapas.(JN)