Dengan membawa kisah hidup sebagai contoh pembelajaran, Ustadz Abdil menjelaskan bagaimana bersyukur bisa membuat seseorang lebih tenang dalam menjalani hidup.
"Saya pernah ikut tur ke Danau Toba, di sana kami cari hotel dekat Danau Toba. Saya bilang, tidak usah dekat-dekat sekali, di atas saja. Padahal maksudnya jangan cari yang mahal-mahal. Mereka bilang, 'sekali-kali ustadz'. Kemudian pas saya dengan istri saya masuk kamar, dibukanya jendela, istri saya bilang 'oh pantes bang makanya mahal langsung nampak Danau Toba'. Setelah itu tidak bisa saya tidur terpikir berapa kali ceramah untuk dapatkan satu juta itu. Karena bukan gaya kita. Kita harus hidup dengan cara yang membuat kita nyaman, kalau kita ikuti gaya orang lain, habis kita," jelas Ustadz Abdil diiringi tawa seluruh pegawai yang hadir.
Ia menekankan bahwa hidup bukan perkara gaya, tetapi nyaman yang bisa didapat dari pilihan hidup tersebut. Orang yang tenang hidupnya, tidak akan tinggi gayanya. Disamping itu, Ustadz Abdil juga menyampaikan bahwa orang yang paling nyaman hidupnya tidak memiliki musuh karena paham bahwa mereka membutuhkan orang lain untuk hidup.
"Siapa orang yang paling nyaman hidupnya, dimana-mana tidak ada musuhnya karena kita semua butuh orang lain. Ada beberapa sebab orang tidak suka dengan kita, yang pertama karena mereka tidak mampu memiliki apa yang kita miliki, dan yang kedua karena tidak mampu berprestasi seperti kita," ujarnya.
Dan prinsip ketiga yang harus dipedomani agar dapat hidup nyaman, menurut Ustadz Abdil, adalah menyimpan masalahnya untuk dirinya sendiri dan hanya menampilkan kebahagiaan di wajahnya.
"Yang ketiga Bapak/Ibu, orang yang paling nyaman hidupnya adalah orang yang banyak masalah tetapi wajahnya menampilkan kebahagiaan. Kita semua punya masalah, tetapi yang hebat adalah jika kau simpan masalah tersebut dengan wajah yang bahagia meskipun di dalam hatimu ada banyak sekali masalah," jelas Ustadz Abdil.
Turut hadir pada kegiatan KUSUMA SHOLEH kali ini Kepala Bidang Perizinan dan Informasi Keimigrasian, Imam Santoso, selaku Ketua Pengurus Pengajian Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara serta seluruh pegawai muslim Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara.(JN)