“Mari terus kita lestarikan adat istiadat kita sesuai syariat Islam yang berlaku di Aceh. Kalau bukan kita, siapa lagi yang menghidupkan dan melestarikannya,” sebut Meurah lugas.Dikatakan Meurah, sebagai seorang anak nelayan, dirinya sangat akrab dengan adat kenduri laut yang dihelat warga Seruway ini. Dahulu, sebutnya, kenduri laut kadang dibalut mistis. Namun sejak lama pula, adat ini menyesuaikan dengan kehidupan orang Aceh yang bersendikan syariat Islam.
“Hari ini, kenduri laot diisi dengan shalawat, zikir, dan do’a, mengharap ridha Allah supaya kehidupan nelayan kita dicukupkan serta diberkahi rezekinya,” tutur Meurah
Dijelaskannya, kehidupan adat istiadat yang hidup di Aceh sudah seharusnya berdasarkan syariat. Dikatakannya, pun demikian dengan pengembangan wisata di Bumi Muda Sedia.
“Pengembangan pariwisata kita mesti menjunjung nilai-nilai syariat. Insyaallah jadi berkah,” pungkas Meurah.
Dalam kesempatan tersebut, Pj. Bupati Meurah juga mengajak generasi muda untuk ikut melestarikan adat istiadat dan budaya, serta promosi wisata sesuai tuntunan Syariat Islam.
Sementara itu, Camat Seruway, Rusni Devi A. Manullang mengungkapkan dirinya merasa sangat terharu atas kekompakan dan kerjasama kepala mukim, para datok penghulu dan seluruh warga Seruway atas terselenggaranya Kenduri Laot 2023.
“Terima kasih kepada para kepala mukim, datok penghulu dan seluruh warga Kecamatan Seruway atas kekompakan dan kerjasama kita semua”, ujar Devi haru sambil meneteskan air mata.
Sebelumnya, Ketua Panitia Kenduri Laot 2023, Syahrul mengatakan segala biaya pelaksanaan berasal dari urunan seluruh masyarakat Seruway. Syahrul yang menjabat Kepala Mukim Muka Sei Kuruk itu menjelaskan, pelaksanaan Kenduri Laot merupakan agenda rutin tahunan yang diawali dengan Rateb Duduk di tiap musala/mesjid kampung, Rateb Berjalan, dan puncaknya Kenduri Laot.
“Pelaksanaan ketiga agenda tersebut bagian dari adat kami masyarakat pesisir di Aceh Tamiang”, tambahnya.
Pelaksanaan Kenduri Laot turut diisi dengan pemberian santunan anak yatim, zikir dan doa serta ditutup dengan makan bersama.
Tampak hadir, Wakil Ketua DPRK, Fadlon, Anggota DPRK asal Seruway, Jayanti Sari, unsur Forkopimda, Sekretaris Daerah, Asra, serta Asisten bersama sejumlah Kepala SKPK, Camat beserta unsur Forkopimcam, Forum Datok Penghulu, para Kepala Mukim se-kabupaten, perwakilan Permata & Diaspora Mahasiswa Aceh Tamiang di Jakarta, dan ratusan warga Kecamatan Seruway."(Hrp).