Jumlah tersebut merupakan hasil dari pendataan yang telah dilakukan oleh petugas, tercatat ada enam kasus DBD yang menyerang warga, khususnya di Kecamatan Karang Baru, sebut Kepala Puskesmas Karang Baru, Lena Ambryana, S.K.M kepada awak media, Jum’at (29/9/23).
Dijelaskannya bahwa, kasus penyakit DBD ini muncul disaat musim penghujan tiba sehingga banyak genangan air tempat berkembang biaknya nyamuk, ditambah lagi lingkungan yang tidak bersih.
Untuk mengantisipasi penyebaran kasus DBD tersebut, kita mengambil langkah dan tindakan dengan melakukan fogging di daerah yang rentan terjadi penularan DBD, dengan pengasapan radius 100 meter dari rumah penderita DBD, terang Lena Ambryana.
Hingga hari ini, untuk menekan terjadinya penyakit demam berdarah, kita juga telah melakukan fogging (penyemprotan Cynoff) sebanyak enam kali di kawasan rumah penderita DBD.
Sebelum dilakukan fogging, kita juga telah berkoordinasi ke pihak pemerintah kampung(Desa -red) untuk melakukan penyemprotan Cynoff guna mencegah berkembang biaknya nyamuk, kata Lena Ambryana S.K.M.
Dijelaskannya, bahwa Fogging tersebut dilakukan bertujuan untuk mencegah adanya kejadian luar biasa (KLB) DBD di sekitar pemukiman warga.
Untuk itu, Kepala Puskesmas Karang Baru berharap, dengan adanya tindakan Fogging, kasus DBD ini tidak kembali bertambah ucapnya sembari mengingatkan agar masyarakat untuk selalu menjaga Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) agar lingkungan tetap bersih dan terhindar dari bahaya nyamuk Aedes Aegypti.
Selain itu, untuk mencegah terkena serangan DBD, masyarakat juga diminta untuk senantiasa melakukan 3M, yakni menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, serta mengubur barang-barang bekas yang dapat menyebabkan datangnya penyakit, terangnya.
Kemudian, gunakan obat anti nyamuk dan menaburkan bubuk abate di didalam bak mandi serta bersihkan ruangan dengan rapi dan bersih, ungkap Lena Ambryana, S.K.M."(Hrp)