Di tengah era disrupsi saat ini, peran generasi muda menjadi aspek krusial untuk mewujudkan harapan masa depan Indonesia. Terlebih berkat perkembangan teknologi terkini dan arus informasi yang sangat cepat, kesenjangan penguasaan terhadap teknologi dan informasi antar generasi pun menjadi permasalahan tersendiri yang dapat menimbulkan kesenjangan yang sama pada tatanan sosio-kultural, politik, dan bahkan kontestasi dari bisnis yang berjalan di Indonesia.
"Perkembangan teknologi terkini dan arus informasi yang semakin cepat membuat kesenjangan penguasaan terhadap teknologi dan informasi antar generasi. Demikian halnya dengan tatanan sosio-kultural, politik, dan bahkan bisnis yang dikontestasi," ujar Kepala Divisi Keimigrasian, Yan Wely Wiguna, selaku Inspektur Upacara hari ini.
Demi meminimalisir kesenjangan dimaksud, Pemerintah Republik Indonesia menerima dengan lapang partisipasi dari pemuda dan pemudi Indonesia. Kolaborasi antar generasi di dalam pemerintahan tersebut berhasil membangkitkan semangat optimisme yang kolektif dalam membangun dan memajukan Indonesia.
"Pemerintahan Republik Indonesia telah membuka luas partisipasi pemuda-pemudi generasi muda Indonesia untuk bersama-sama mewujudkan harapan masa depan Indonesia. Inklusifitas dalam ekosistem kolaborasi lintas generasi telah membangun optimisme kolektif di dalam pembangunan nasional," ucap salah seorang Kepala Divisi Keimigrasian unit wilayah dibawah kepemimpinan Menkumham, Yasonna itu.
Bersama dengan peluang yang dibuka oleh Pemerintah Republik Indonesia, setiap pemuda diharapkan dapat memiliki peran strategis dalam pembangunan Indonesia. Adapun salah satu strategi paling tepat untuk menyukseskan pembangunan Indonesia saat ini adalah dengan membangun budaya saling tolong-menolong antar lintas generasi maupun lintas sektoral.
"Setiap pemuda perlu memiliki visi, misi, dan peran strategis untuk 30 tahun mendatang agar pembangunan dapat berlari lebih cepat. Strategi paling ampuh adalah dengan tolong-menolong lintas generasi dan gotong royong lintas sektor," ujar Yan Wely Wiguna.
Menurut Pria yang menduduki jabatan Kepala Divisi Keimigrasian pada Kantor Wilayah yang dipimpin Mhd. Jahari Sitepu ini, kerja kolaboratif dimaksud dapat mewujudkan implementasi koordinasi lintas sektor yang efektif menuju pencapaian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP). Oleh karenanya, pada momen Hari Sumpah Pemuda kali ini, seluruh elemen di negara Indonesia harus bisa mencanangkan kebulatan tekad untuk melaksanakan kolaborasi lintas generasi tersebut.
Turut hadir pada kegiatan hari ini seluruh pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara.***)