Kalapas Kelas I Medan, Maju Amintas Siburian, menyambut baik kunjungan yang dilakukan rombongan Jabatan Penjara Malaysia di Lapas yang dipimpinnya. Rombongan disambut dengan penyematan ulos kepada pegawai penjara Malaysia diiringi Tortor dan Gondang Batak.
Kalapas Kelas I Medan dalam sambutannya menyatakan pihaknya siap berbagi informasi terkait pelaksanaan penyelenggaraan layanan Pemasyarakatan hingga pelaksanaan rehabilitasi dan mental di Lapas Kelas I Medan.
"Ini adalah langkah baik dari kedua negara untuk saling mengenal serta berbagi pemahaman dan pengalaman positif terkait penangan penyelenggaraan Pemasyarakatan dan pemenjaraan Malaysia," tandasnya.
Kalapas Kelas I Medan berharap banyak hal positif yang dapat diimplementasikan dari pertemuan dan diskusi antara Pemasyarakatan Indonesia dan Kepenjaraan Malaysia.
Sementara itu, Timbalan Pengarah Penjara Negeri Selangor dan Kuala Lumpur Malaysia, Kamarulzaman Bin Ismail dalam sambutannya menyampaikan ,”Tujuan lawatan kami adalah mencari pengalaman, bertukar pandangan serta idea terutamanya dalam system pemulihan dan juga mengeratkan hubungan silaturrahim di antara pegawai dan kakitangan melibatkan kedua – dua negara,” ujarnya.
Lebih lanjut, kegiatan dilanjutkan dengan paparan oleh, Eben Haezer Depari, Selaku Kabid Kegiatan Kerja dan juga PLH KPLP, menjelaskan berkaitan dengan profil Lapas Kelas I Medan, pelatihan moralitas bagi warga binaan, pembinaan kerohanian, pembinaan narapidana kasus terorisme, dan juga 16 jenis kegiatan kerja.
Dalam kunjungan tersebut, sebanyak 11 Orang warga binaan yang merupakan warga negara Malaysia turut hadir di Aula Lapas Kelas I Medan, rombongan Jabatan Penjara Malaysia tampak berinteraksi dengan antusias.
Kegiatan juga dirangkai dengan tur fasilitas kunjungan, keamanan, teknologi informasi, dapur dan penyajian makanan, fasilitas kesehatan dan rehabilitasi, serta pembinaan moralitas, spiritual, dan kemandirian Lapas Kelas I Medan.
Rasa takjub diikuti pujian terucap langsung dari para rombongan kala menyaksikan langsung proses pembinaan kemandirian Warga Binaan, di antaranya kerajinan ulos, lukisan, budidaya sayur hidroponik, pembuatan roti, dan moralitas.(JN)