Adik-adik mahasiswa diharapkan memberikan motivasi dan masukan-masukan positif untuk mengatasi kebosanan, kejenuhan, dan menyalurkan keluh kesah Anak Binaan di sini," harap Yustina sari Harahap.
Lebih lanjut, motivasi untuk Anak Binaan diperlukan agar saat bebas nanti mereka tahu apa yang harus mereka lakukan. “Anak Binaan merupakan dosen bagi mahasiswa yang melakukan observasi karena banyaknya kasus yang disampaikan dan dialami mereka kepada mahasiswa sehingga mampu membuka wawasan mahasiswa," ucap Yustina sari Harahap
Adapun Hasil Wawancara terhadap WBP terdapat jawaban yang beragam yaitu menyatakan bahwa dirinya lebih merasa aman dan nyaman ketika berada di rumah, tidak memiliki teman dekat, sudah jarang sekali marah, sedih, mapun menangis, sering sulit tidur, dan selalu memikirkan anak anaknya di rumah. Sedangkan kondisi warga binaan yang baru masuk di Lapas Perempuan Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan kelas II A Medan, warga binaan mengungkapkan bahwa ketika baru memasuki lingkungan lapas pertama kali yang dirasakan adalah perasaan takut, takut diasingkan oleh teman-temannya dan yang selalu dipikirkan adalah suami, anak dan keluarganya.
Kegiatan Praktek Lapangan oleh Mahasiswa USU ini direncanakan dalam waktu 1 Bulan, Pihak Lapas Perempuan berharap dengan adanya data dari hasil wawancara terhadap WBP ini menjadi data tambahan yang akan digunankan sebagai dasar Pembinaan terhadap WBP.