Kegiatan lomba pertandingan catur yang diadakan di dalam GOR Lapatar (Gelanggang Olahraga Lapas Pematangsiantar) ini merupakan ajang yang dinanti-nanti oleh para warga binaan. Sebanyak 76 orang warga binaan turut serta dalam turnamen ini, menampilkan keterampilan catur terbaik mereka dalam serangkaian pertandingan yang berlangsung dengan penuh semangat selama beberapa hari kedepan
Lapas Kelas IIA Pematangsiantar juga turut menghadirkan Ketua PERCASI Cabang Pematangsiantar Riki Gultom sebagai wasit sekaligus saksi dalam pertandingan kali ini. Tim PERCASI juga turut memberikan edukasi seputar catur dan aturan kompetitif yang diberlakukan dalam pertandingan nantinya.
Kepala Lapaskelas IIA Pematangsiantar dalam sambutannya, diwakilkan oleh Edward Situmorang selaku Kasi Binadik Lapas Pematangsiantar menyampaikan kepada para peserta,
“Tidak ada yang dijagokan dalam pertandingingan ini. Pertandingan ini merupakan sarana pembinaan yang bertujuan untuk melatih ketekunan serta menumbuhkan jiwa kompetitif warga binaan” kegiatan seperti ini akan terus kita gelar nantinya untuk meningkatkan kepercayaan diri para warga binaan dan kegiatan dimaksud juga mampu meningkatkan solidaritas antar wargabinaan, ucap Edward.
Peserta lomba catur tidak hanya bersaing untuk meraih kemenangan, tetapi juga untuk membangun keterampilan strategis dan kecerdasan taktis. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan sarana untuk membangun kedisiplinan, ketekunan, serta jiwa sportifitas di kalangan warga binaan.
Ka.KPLP Lapas Pematangsiantar Erwin Siregar juga menambahkan agar seluruh Peserta dan seluruh Wargabinaan yang menyaksikan pertandingan catur tersebut agar tetao menjunjung tinggi sportifitas dan tetap menjaga keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya kegiatan tersebut
Pertandingan berlangsung dengan penuh antusiasme dan kegembiraan dari ke 76 peserta. Dengan hadirnya dukungan dari petugas serta PERCASI yang bertindak sebagai wasit dan saksi, setiap gerakan catur diapresiasi dan menjadi bagian dari proses pembelajaran kolektif.
Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini, Lapas Pematangsiantar dapat memberikan contoh bahwa pembinaan warga binaan tidak hanya tentang menjalani hukuman, tetapi juga memberikan peluang untuk mengembangkan potensi positif yang dimiliki oleh setiap warga binaan.