Menyampaikan amanat Pj. Bupati, Tri menyebutkan, keberhasilan program pengembangan komoditas lestari berbasis yurisdiksi ini sangat dipengaruhi oleh perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani. Karenanya, dengan menggandeng multi pihak, Pemkab melalui PUPL mendirikan pusat pelatihan sebagai inkubator agribisnis berkelanjutan tersebut.
“Keberhasilan yang kita raih sejauh ini erat sekali dengan perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani. Karenanya, dengan menggandeng multi pihak, kami melalui PUPL mendirikan pusat pelatihan sebagai inkubator agribisnis berkelanjutan tersebut,” ungkapnya.
Dikatakan, Aceh Tamiang telah memulai program pengembangan ekonomi lestari yang ditandai dengan penandatanganan kesepakatan Produksi, Proteksi dan Inklusi (PPI) bersama multi pihak sejak tahun 2019. “Langkah ini dirancang sebagai milestone (tonggak) menjadikan Aceh Tamiang sebagai salah satu kabupaten penghasil komoditas lestari di Indonesia,” tutur Tri.
Lebih lanjut Plt. Sekda Tri Kurnia menyebutkan, selama hampir lima tahun sejak program PPI berbasis yurisdiksi ini dijalankan, pemkab bersama multi pihak telah mencatatkan sejumlah keberhasilan.
“Angka deforestasi turun lebih dari 50% berdasarkan hasil penelitian HAkA tahun 2022. Selanjutnya, lebih dari 2200 petani-pekebun swadaya telah bersertifikasi ISPO dan RSPO. Lebih dari 3000 petani-pekebun telah memiliki STDB dan SHM lahan miliknya sendiri serta diperoleh secara gratis, dan mereka semua mendapatkan pendampingan budidaya kelapa sawit berkelanjutan,” terang Plt. Sekda menguraikan.
Menutup amanat Pj. Bupati Aceh Tamiang, Plt. Sekda Tri Kurnia berharap, Pusat Pelatihan Komoditas Lestari mampu dikelola dengan optimal guna memberikan sebesar-besar manfaat yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan petani di Bumi Muda Sedia.
Mewakili Pemerintah Aceh, Kepala Dinas Pertanian & Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah, mengapresiasi pendirian Pusat Pelatihan Komoditas Lestari di Aceh Tamiang. “Semoga pusat pelatihan seperti ini lahir dan berkembang di kabupaten lainnya,” harapnya.
Plt. Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, Yunus pada laporannya menyebutkan, Pusat Pelatihan Komoditas Lestari telah dimanfaatkan pada Pelatihan Angkatan 1 Master of Trainer Kelapa Sawit pada 7 November s.d. 6 Desember tahun 2023.
“Saat itu kami bermitra dengan Koompasia Enviro Institute dan PT. Socfindo, guna melatih 25 orang yang terdiri dari 18 Penyuluh Pertanian, 7 orang staf lapangan PUPL dan FKL,” lapornya.
Ditambahkannya, bersamaan dengan peresmian hari ini, Pusat Pelatihan Komoditas Lestari akan menggelar Pelatihan Angkatan 2, yakni Pelatihan Master of Trainer Kakao bagi para Penyuluh Pertanian dan petugas pendamping dari lembaga mitra.
Turut hadir dalam peresmian Pusat Pelatihan Komoditas Lestari, perwakilan unsur Forkopimda, perwakilan Duta Besar sejumlah negara sahabat, pimpinan serta perwakilan lembaga dan perusahaan mitra dari dalam dan luar negeri, para penyuluh pertanian, serta tamu undangan lainnya.(Hrp).