Hal itu diungkapkan Ketua Komisi I,Robi Barus didampingi para anggota komisi seperti Rudiyanto Simangunsong, Jaya Saputra, Abdul Rahman Nasution, Abdul Latif Lubis, Parlindungan Sipahutar, dan Abdullah Roni usai melakukan kunjungan kerja ke Kejaksaan Negeri Medan, Selasa (23/1).
“Pada pertemuan tadi kita meminta Kejari Medan agar mengawasi jalannya pesta demokrasi ini dengan sebaik-baiknya. Alhamdulillah, Pak Kajari menyatakan kesediannya,” ucap Robi Barus.
Pada kesempatan itu, sambung Robi, pihaknya juga sempat membahas peristiwa rekaman suara yang viral karena mendukung salah satu paslon Presiden dan Wakil Presiden.
“Pada kunjungan tadi kita juga mempertanyakan peristiwa yang terjadi di Batubara, dan beliau mengaku kalau itu adalah hoax,” ujar politisi PDIP tersebut.
Di samping semua itu,terang Robi, kunjungan yang dilakukan juga untuk menjalin silaturahim antara DPRD Medan sebagai lembaga legislatif kepada Kejari Medan Medan sebagai lembaga yudikatif. Apalagi, Kejari Medan merupakan counterpart dadi Komisi I DPRD Medan.
“Lalu kunjungan tadi juga kuta lakukan sebagai perkenalan, karena beliau (Kajari Medan) ini kan merupakan orang baru di Kota Medan,” ungkapnya.
Selain meminta Kejari Medan untuk turut menjaga netralitas, lanjut Robi, Komisi I DPRD Medan juga meminta Kejari Medan untuk turut menjaga kondusifitas Kota Medan, khususnya menjelang Pemilu 2024 yang sudah di depan mata.
“Karena situasi saat ini kan rentan dengan gesekan-gesekan. Ini harus kita minimalisir, sebab persatuan adalah yang utama dan harus kuta jaga dan rawat bersama,” lanjutnya.
Terakhir, Komisi I juga sempat menyinggung masalah maraknya narkoba di Kota Medan. Apalagi, Sumut telah dinobatkan sebagai provinsi dengan angka peredaran narkoba tertinggi di Indonesia.
“Kita juga membahas terkait maraknya kasus narkoba di Kota Medan. Alhamdulillah, Pak Kajari Medan bilang bahwa kasus narkoba sudah menjadi atensi bersama Forkopimda Kota Medan, termasuk pihaknya di Kejari Medan,” pungkasnya.(S.Smjk)