Kepala BPIP-RI Prof. Drs. K. H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. dalam sambutannya tanpa teks menyampaikan bahwa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia merupakan proklamasi terhebat sepanjang sejarah dunia. Hal itu dikarenakan melalui proklamasi kemerdekaan tersebut telah membebaskan dan mempersatukan kembali 57 negara (kerajaan) hanya dengan waktu 59 detik.
“Hubungan antara Islam dan Pancasila tertuang pada Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Kemanusiaan menjadi titik temu agama-agama di dalam Pancasila, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Pancasila merupakan “kemanusiaan konstitusional” yang menempatkan setiap penduduk Indonesia sebagai warga negara yang memiliki kedudukan setara di hadapan konstitusi dan hukum. Nilai kemanusiaan tersebut juga mengacu pada penghormatan terhadap kewarganegaraan.
Nilai kemanusiaan bersifat universal dimana agama-agama memuliakannya. Namun pada saat yang bersamaan juga bersifat nasional dan konstitusional.
Sebelumnya Deputi Hubungan Antar Lembaga Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP-RI. Ir. Prakoso, M.M dalam laporannya mengatakan bahwa sebaran bangsa Indonesia ini dari Sabang sampai Merauke ada sekitar 1754 pulau di tanah air, dengan luas daratan sekitar 2 juta kilometer persegi dan dengan luas lautan kurang lebih 3 juta kilometer persegi dan dengan jumlah penduduk kurang lebih sekitar 278 juta yang tersebar di pulau-pulau besar dan pulau-pulau kecil yang disatukan dengan deklarasi perjuangan.
“Pancasila telah menyatukan kita, karena kita adalah Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, Pancasila merupakan pandangan hidup dengan melaksanakan prinsip-prinsip menjadi perilaku aktualisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ungkapnya.
Pj. Bupati Aceh Tamiang Drs. Asra diwakili oleh Plt. Sekda Aceh Tamiang, Drs. Tri Kurnia dalam sambutannya menyampaikan, atas nama pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang mengapresiasi dan sangat mendukung atas terlaksananya kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila ini.
“Pancasila adalah sebagai benteng negara dan dasar negara yang menjadi landasan pondasi utama titik acuan kita dalam mengatur kehidupan, berbangsa dan bernegara di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tuturnya.
Sejak dirumuskannya sebagai dasar negara dalam sidang penyelidik usaha kemerdekaan pada 1 Juni 1945 dan disahkan secara konstitusional pada 18 Agustus 1945, Pancasila dikatakan dikatakan sebagai falsafah negara dan pandangan hidup ideologi nasional.
Sebagai sebuah negara bangsa besar yang memiliki konsepsi dan cita-cita yang jelas, hari ini bagaimana kita memperdalam pemahaman, penghayatan dan mempercayai nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila dan saling keterkaitan antara satu sama lainnya.
Dikesempatan tersebut, turut pula dilakukan Penyerahan plakat oleh Kepala BPIP-RI Prof. Drs. K. H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D kepada Plt. Sekda Aceh Tamiang, Drs. Tri Kurnia dan penyerahan senjata khas Aceh Tamiang “Tumbok Lada” oleh Plt. Sekda Aceh Tamiang, Drs. Tri Kurnia Kepada Kepala BPIP-RI Prof. Drs. K. H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D.
Selanjutnya, pemaparan materi oleh, Direktur Sosialisasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Prof. Dr. Agus Muhammad Nazir, S.Ag. M.Ag. "(Hrp).