Pelatihan tersebut merupakan kerja sama antara Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Lapas Perempuan Kelas IIA Medan, bersama LPK Adlia Mahardika. Pelatihan ini diikuti oleh 20 orang WBP.Pelatihan ini diadakan sebagai bagian dari upaya rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi Warga Binaan, memungkinkan mereka untuk memperoleh keterampilan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari maupun sebagai modal usaha setelah masa pidananya.
Para Warga Binaan yang mengikuti pelatihan ini akan diajarkan langkah-langkah pembuatan sabun cuci dengan bahan-bahan yang mudah diakses dan ramah lingkungan.
Kepala Lapas Permepuan Kelas IIA Medan, Agustinawati Nainggolan menyatakan, "Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan dampak positif bagi Warga Binaan, membuka peluang baru, serta mengubah pandangan masyarakat terhadap mereka. Pembelajaran keterampilan seperti ini penting untuk mempersiapkan mereka menghadapi kehidupan setelah menjalani hukuman."
Kegiatan pelatihan juga melibatkan diskusi dan sesi tanya jawab antara Warga Binaan dan instruktur, menciptakan suasana pelatihan yang interaktif dan kolaboratif.
"Pelatihan kemandirian pembuatan sabun cuci piring ini merupakan langkah konkret dalam mendukung program direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam pemberdayaan dan mengekspos hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Perempuan Kelas IIA Medan. Semoga dengan adanya pelatihan ini, Warga Binaan dapat lebih siap menghadapi masa depan mereka dengan percaya diri dan dengan keterampilan yang lebih luas" tegas Agustina.(JN)