Dalam arahannya kepada 24 Satuan Kerja yang hadir, Agung Krisna beberapa kunci keberhasilan untuk meraih predikat WBK, salah satunya adalah komitmen dari seluruh jajaran.
"WBK ini tidak bisa didapat kalau hanya Tim Zona Integritas yang komit tapi Kepala Satuan Kerjanya tidak. Tapi tidak bisa juga hanya Kepala Satuan Kerjanya yang komit namun Tim Zona Integritasnya tidak komit, kita perlu membangun teamwork yang solid dimana semua yang terlibat komit melakukan Pembangunan Zona Integritas," jelasnya.
Tidak hanya komitmen Satuan Kerja, budaya pelayanan yang prima juga menjadi salah satu kunci penting untuk meraih predikat WBK. Menurut Agung Krisna, inovasi yang dimiliki oleh Satuan Kerja harus mendukung budaya pelayanan prima tersebut.
"Di dalam Pembangunan Zona Integritas, inovasi yang perlu kita bangun adalah inovasi yang mempercepat dan mempermudah pelayanan publik. Dengan melihat masalah pokok pada manajemen risiko, kita bisa mengetahui inovasi apa yang perlu dibuat untuk menyelesaikan permasalahan dimaksud," ujarnya.
Inovasi sendiri tidak terbatas pada Inovasi berbasis Teknologi Informasi. Secara khusus, Agung Krisna menyampaikan agar Satuan Kerja membuat inovasi yang berdampak langsung terhadap masyarakat.
Turut hadir secara virtual Kalapas Pemuda Langkat, Raymon Andika Girsang, pejabat struktural serta jajaran staf Lapas Pemuda Langkat.(JN/IG)