“Haji itu wukuf di Arafah, mulai tanggal 8 sampai 13 Zulhijjah, bapak ibu tempel mulut bapak ibu pakai lakban dan diam saja sudah sah wukufnya, jadi jangan berfikir apa yang harus dibaca, cukup hadir di Arafah dan diam saja maka hajinya sudah sah,” ujar Asra dalam mengawali arahannya sebelum membuka secara resmi.
Namun ia juga mengingatkan bahwa kesempatan yang diberikan Allah untuk melaksanakan haji jangan disia-siakan, agar diisi dengan ibadah-ibadah yang mampu dikerjakan dan ia juga meminta jamaah haji untuk menjaga kesehatan dengan baik.
“Jadi untuk kemantapan pengetahuan tentang pelaksanaan Ibadah Haji, inilah perlunya manasik haji, kita disana itu untuk beribadah dan ibadah itu butuh ilmu, maka ikutilah manasik ini sebaik mungkin supaya bapak ibu punya ilmu jangan beribadah itu sekedar ikut-ikutan,” jelasnya lebih lanjut.
Sementara itu Kakankemenag Aceh Tamiang, H Anwar Padli SAg, dalam laporan menyebutkan bahwa bimbingan manasik haji menrupakan amanat dari Undang-undang nomor 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah.
Bimbingan manasik Haji ini akan diberikan sebanyak 8 kali pertemuan di tingkat Kecamatan yang dikoordinir oleh para Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) dan 2 kali untuk tingkat Kabupaten dan merupakan pemantapan akhir terkait dengan Bimbingan Manasik Haji.
Anwar Padli juga melaporkan bahwa sebelumnya telah dilaksanakan Manasik Haji sepanjang tahun dengan 11 kali pertemuan tanpa biaya dan pematerinya dari para pegawai Kemenag yang sudah memiliki sertifikat untuk menjadi petugas dan mereka tidak dibayar adapun untuk makan dan minum jamaah mereka kumpulkan sendiri.
Anwar lebih lanjut menyebutkan bahwa jumlah Jamaah Haji Aceh Tamiang tahun ini yang Reguler sebanyak 172 orang Jamaah Cadangan 8 orang totalnya 180 orang.
Terkait Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) Anwar menjelaskan bahwa untuk Aceh sebesar Rp 87.359.984.- dibantu dengan nilai manfaat Tabungan Haji sehingga Rp. 49.995.870,- dan pelunasan BPIH baru dapat dilakukan setelah ada surat keterangan “Ititha’ah” dari Dinas Kesehatan.
“Jamaah tertua tahun ini berumur 91 tahun atas nama Rafiah Sutan Syeh dari Tualang Baru Kecamatan Manyak Payed dan jamaah termuda berumur 20 tahun atas nama Muhammad Khair Abul Latif dari Alur Baung Kecamatan Karang Baru, Insya Allah Aceh Tamiang tergabung dalam Kloter 9 bersama Kota Langsa, Bireuen dan Aceh Utara,” pungkas,” Anwar Padli."(Hrp).