Lapas Siborongborong juga memperkenalkan Emon (E-Money), sebuah sistem untuk mengurangi peredaran uang tunai di lingkungan Lapas Siborongborong. Inisiatif ini bertujuan untuk membuat Lapas Siborongborong bebas dari peredaran uang tunai, sehingga mengurangi potensi penyalahgunaan dan meningkatkan transparansi keuangan.
Selain itu, Lapas Siborongborong menyediakan "Surati Napi Kita", sebuah kotak saran yang khusus disediakan bagi warga binaan. Kotak saran ini diharapkan dapat menjadi saluran komunikasi yang efektif bagi warga binaan untuk menyampaikan aspirasi dan kebutuhan mereka.
Kepala Lapas Siborongborong, Krisman Ziliwu menegaskan bahwa inovasi-inovasi ini harus memberikan dampak nyata kepada masyarakat. Untuk setiap perubahan yang dilakukan, masyarakat diharapkan merasakan peningkatan kualitas layanan yang signifikan. Jika masyarakat merasa kurang puas dengan layanan yang diberikan, Lapas Siborongborong siap memberikan kompensasi layanan sebagai bentuk tanggung jawab,” jelasnya.
Tim Itjen (TPI) area III yang dipimpin, Agung Natanael bersama timnya juga mengingatkan bahwa tugas dan fungsi (Tusi) yang melekat di Lapas bukan merupakan inovasi. Inovasi haruslah sesuatu yang baru dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan warga binaan.
Dengan berbagai inovasi ini, Lapas Siborongborong terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua pihak yang terlibat. Masyarakat diharapkan dapat merasakan perubahan positif dari setiap inovasi yang diimplementasikan, sementara warga binaan mendapatkan dukungan yang lebih baik dalam proses rehabilitasi mereka.(JN)