"Saya sudah bertemu dengan Direktur RSUD, kata Direktur tidak buka untuk P3K baik itu ijazah SMA, D3 Perawat, dan Bidan. Sedangkan kami sudah bekerja di RSUD selama puluhan tahun malah disuruh Direktur cari dikantor lain aja," jelas perwakilan Honorer saat melakukan audiensi dengan DPRK Aceh Tamiang dirungan Komisi 1 Gedung DPRK," Senin 6 Mei 2024.
Tak hanya itu, para honorer juga mengaku kecewa dengan sikap Direktur yang tidak mengusulkan formasi P3K pada RSUD.
"Kami Kecewa dengan Direktur, tidak mengusulkan formasi P3K, hanya mengusulkan CPNS itu pun untuk 3 orang," kata Honorer dihadapan Wakil Ketua I DPRK Fadlon, Ketua Komisi 1 Miswanto, Anggota Irwan Effendi, Era Wati, dan Abi.
Padahal, lanjut honorer pihaknya sudah masuk dalam database.
"Cuman 38 orang kita. Sudah masuk database semua kita. Malah nggak diusulkan P3K sama Direktur. Kecewa kita," kata mereka lagi.
"Untuk itu, kami berharap kepada DPRK untuk dapat mencari solusinya. Agar gelombang berikutnya jangan sampai tidak masuk dan jangan sampai kedepannya kebobolan lagi," harapan honorer RSUD.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRK Abi mengatakan dasar apa hingga Direktur tidak mengusulkan formasi untuk P3K tersebut.
"Kenapa nggak buka, itu kan bukan uang dia. Ini akan kita cari solusi. Kenapa nggak dibutuhkan kenapa nggak dibutuhkan P3K kalau gitu untuk apa dikerjakan selama ini di RSUD," ucap Abi.
Sementara Miswanto mengaku sangat miris mendengar keluhan honorer dan akan memanggil Direktur RSUD juga BPKSDM.
"Sangat miris mendengar nya, dan akan kita panggil Direktur RSUD, serta BPKSDM," katanya.
"Aneh memang kenapa sudah bertahun tahun nggak bisa masuk sedangkan orang dari luar bisa masuk," tambah politisi partai Aceh ini.
Fadlon juga berjanji akan memanggil pihak pihak terkait dan akan terus membela hak para honorer.
"Kita akan panggil, kita akan tanya apa kendalanya. Kita akan sama sama perjuangkan," tegas Fadlon.M," katanya.
"Aneh memang kenapa sudah bertahun tahun nggak bisa masuk sedangkan orang dari luar bisa masuk," tambah politisi partai Aceh ini.
Fadlon juga berjanji akan memanggil pihak pihak terkait dan akan terus membela hak para honorer.
"Kita akan panggil, kita akan tanya apa kendalanya. Kita akan sama sama perjuangkan," tegas Fadlon."(Hrp).