Kasus penipuan yang menelan kerugian korban senilai Rp 250 juta ini bermula saat korban berkenalan dengan kedua pelaku melalui temannya, Mimi Herawati. Korban dibujuk rayu untuk menanamkan modal di bisnis minyak solar, untuk meyakinkan korban, pelaku sering mendatangi rumah korban untuk menceritakan keuntungan bisnis solar agar korban tergiur ucapan pelaku. Rayuan pelaku dengan teman korban berhasil, korban pun memberikan uangnya kepada pelaku melalui transfer secara bertahap.
Belum satu bulan pelaku melarikan diri, korban yang akhirnya sadar kalau dia sudah ditipu,akhirnya membuat laporan ke Satreskrim Polrestabes Medan bersama temanya Mimi Herawati, tapi laporan Mimi Herawati tidak duduk perkara laporannta karena sudah menerima keuntungan dan diduga juga menerima persenan dari pelaku karena berhasil membawa nasabah.
Sementara korban, Mardellia Desfrida mengaku kecewa kasus dugaan penipuan yang telah di laporkan ke Polrestabes Medan namun hingga kini kasusnya tidak jelas, bahkan dia sudah berulang kali mendatangi Polrestabes Medan dan sempat bertemu Kasat Reskrim untuk menanyakan kasusnya. Kasat Reskrim Polrestabes Medan hanya memberikan angin surga, tapi pelaku tak kunjung ditangkap.
"Penanganan kasus penipuan tidak jelas, Satreskrim Polrestabes Medan tidak mampu menangkap pelaku yang diduga masih berkeliaran, ada apa dengan Satreskrim Polrestabes Medan? kata Desfrida,Jumat (31/5).
Korban juga meminta Kapoldasu dan Kapolrestabes Medan untuk memonitor kinerja Satreskrim Polrestabes Medan, karena diduga tidak mampu menjalankan tugasnya. "Bahkan selain saya masih banyak juga korban korban penipuan lainnya yang di lakukan sepasang suami istri. Diketahui Enda Putra pernah ditangkap dan terjerat kasus penipuan dan sudah menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan," ungkap Desfrida.
Agar kasus ini bisa terungkap,korban meminta kepada penyelidik untuk memanggil temannya yang diduga mengetahui keberadaan pelaku karena awal mulanya saya kena tipu melalui teman saya. "Saya juga berencana akan membuat laporan ke Propam Poldasu dalam penangganan kasus saya ini. Apa perlu saya juga ke Jakarta membuat laporan di Propam Mabes Polri agar pelakunya bisa tertangkap?," kesalnya. Sementara kasat Reskrim Polrestabes Medan saat di kompirmasi melalui WhatsApp untuk minta kasusnya di tanganin enggan komentar.(Rel)