Program Pembinaan Pemasyarakatan Budidaya Jamur Tiram Sukses ditetapkan di Lapas Kelas III Pangururan Kanwil Kemenkumham Sumut.

Bos com,SAMOSIR - Dengan langkah terobosan yang memukau, Lapas Kelas III Pangururan menciptakan inovasi lingkungan melalui budidaya jamur tiram. Program ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan tambahan bagi narapidana tetapi juga menjadi contoh keberhasilan dalam memanfaatkan sumber daya secara berkelanjutan di lahan yang sangat terbatas. Di tengah lahan terbatas di dalam Lapas Pangururan sebuah program budidaya jamur telah menjadi sorotan. Narapidana yang terlibat dalam program ini tidak hanya belajar tentang pertanian jamur, tetapi mereka juga menjadi agen perubahan dalam lingkungan lembaga pemasyarakatan.


Kalapas Pangururan Jeremia Leonta sebagai Pembina memberikan pelatihan intensif kepada narapidana untuk menanam dan merawat jamur dengan kualitas baik dari proses penyemaian hingga panen, setiap tahapan dilakukan dengan teliti dan penuh dedikasi. Dokter Penanggungjawab Klinik Pratama Lapas Pangururan dr. Masnur Rajagukguk bersama Linde Marbun, S.Keb dalam kunjungannya ke Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) memberikan pendapat bahwa program ini bukan hanya tentang budidaya jamur, tetapi juga tentang pembelajaran keterampilan baru, tanggung jawab, dan keberlanjutan lingkungan tidak hanya menghasilkan jamur berkualitas, tetapi juga menciptakan kesadaran akan pentingnya lingkungan yang bersih dan berkelanjutan," ujar Masnur Rajagukguk.

Nantinya hasil panen jamur yang berkualitas baik ini dapat dijual ke pasar lokal, pendapatan dari penjualan ini tidak hanya membantu pengelolaan lapas tetapi juga memberikan kesempatan bagi narapidana untuk berkontribusi pada masyarakat.

Dalam konteks pembinaan, program budidaya jamur tiram ini membuktikan bahwa perubahan lingkungan dan pembinaan yang efektif dapat membuka pintu bagi kesempatan baru, membangun kemandirian, dan menciptakan lingkungan yang berkelanjutan tutup Linde Marbun.(JN)



Lebih baru Lebih lama