Dalam kesempatan tersebut, Bapak Kalapas membawa langsung Mahasiswa GMNI menyusuri sekeliling Lapas, mulai dari Dapur, Klinik Tempat ibadah, blok Hunian WBP hingga fasilitas pembinaan yang diadakan langsung oleh pihak Lapas dalam rangka meningkatkan kemampuan kemandirian Warga Binaan Lapas Pemuda Langkat.
Mahasiswa GMNI menyaksikan secara langsung suasana operasional dapur hingga proses pembinaan kemandirian seperti kerajinan tangan, laundry, budidaya ikan lele dan nila, serta budi daya hidropinik di Lapas Pemuda Langkat.
Kalapas berharap GMNI mampu menjadi Jembatan antara Lapas Pemuda Langkat dalam memasarkan Hasil karya Kemandirian WBP di tingkat UMKM (Usaha Micro Kecil Menengah) agar mampu meningkatkan produktifitas WBP dan mampu memberikan bekal, minat serta kemampuan WBP dalam berkarya dan menciptakan peluang mencari nafkah kertika WBP tersebut bebas nantinya.
Disela pertemuan tersebut Bapak Kalapas menyampaikan kepada para Mahasiswa GMNI Langkat memperkenalkan pada dasarnya Lapas Pemuda Langkat berisi Warga Binaan yang berusia maksimal 27 tahun namun karna Over Kapasitas didalam Lapas yang merupakan permasalahan Nasional yang artinya tidak hanya terjadi di Lapas ini, over Kapasitas ini terjadi hampir di seluruh Lapas di Indonesia maka tidak hanya pemuda saja yang berada di Lapas ini bahkan Lansia juga ada.
Terlihat Mahasiswa GMNI sangat antusias pada saat berkeliling danmengenali Lapas Pemuda Langkat dan berbincang-bincang kepada Bapak Kalapas dan Warga Binaan Lapas Pemuda Langkat.(JN)