Doa Kemenkumham untuk Negeri dipimpin oleh lima pemuka agama, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Buddha, serta Hindu, yang diikuti oleh seluruh pimpinan dan pegawai di lingkungan Kemenkumham. Dengan menundukkan kepala, Prosesi Doa berlangsung secara khidmat dan mendalam.
Usai Doa Bersama, Menteri Hukum dan HAM, Prof. Yasonna H. Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pringatan HDKD merupakan sebuah momentum tepat untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja Kemenkumham. Refleksi dan Evaluasi dilakukan guna memperbaiki pelayanan di masa mendatang demi terwujudnya WBK/WBBM. Selain itu, Peringatan HDKD merupakan media untuk menjalin silaturahmi, mempererat kebersamaan, peningkatan kinerja, serta membangun kerjasama tim antar pegawai.
"Kami sangat siap dan antusias untuk berkontribusi memeriahkan perayaan HDKD tahun ini. Selain untuk memperingati hari jadi Kemenkumham, kegiatan-kegiatan dalam perayaan HDKD juga untuk mempererat hubungan dan kerjasama antar pegawai. Karena suatu instansi merupakan satu kesatuan utuh, maka kerjasama antar pegawai merupakan kunci utama untuk mencapai suatu pelayanan prima," tutur Herry.(JN/IG)