Peran Pemimpin dalam Manajemen Perubahan Organisasi

Mariani Valentina Tampubolon, S.Kom Mahasiswi Magister Manajemen Universitas Pembangunan Panca Budi 

A. Latar Belakang

Bos com,MEDAN- Sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam batas-batas yang ditentukan dikenal sebagai organisasi. Perubahan organisasi disebabkan oleh beberapa alasan seperti kemajuan teknologi dan tingkat keterampilan sumber daya manusia yang terus meningkat. Kepemimpinan adalah salah satu faktor terpenting dalam kemampuan organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan ini (Bridges, 2019). Dalam situasi ini, posisi kepemimpinan diperlukan untuk menentukan arah perubahan organisasi melalui perencanaan dan eksekusi. Kepemimpinan yang kuat dapat didefinisikan sebagai tindakan yang diambil oleh seorang pemimpin untuk membujuk dan mengarahkan anggota organisasi lainnya untuk melakukan perubahan. Pemimpin yang kuat mampu: 1) memberikan visi, mengembangkannya, dan membagikannya; 2) berkomunikasi secara efektif; (3) menjadi katalisator perubahan; 4) bertindak sebagai mentor, dan (5) mengevaluasi penggunaan teknologi. Sifat-sifat kepemimpinan ini tercermin dalam perencanaan dan implementasi perubahan organisasi (Syauqy, 2016). Salah satu hal yang harus terjadi adalah perubahan (Wahab, 2015). Untuk mendorong perubahan tersebut, pemimpin harus memiliki pemahaman yang jelas tentang visi, misi, dan tujuan strategis organisasi. Komansilan (2014) menyatakan bahwa proses perubahan membutuhkan perencanaan yang matang, antara lain: kesiapan perubahan secara psikologis, pemahaman akan inisiatif perubahan, partisipasi pimpinan puncak, identifikasi potensi batu sandungan, pemetaan proses, pengembangan komunikasi yang efisien, dukungan dan pengembangan yang memadai, pelatihan bagi para manajer yang masih memerlukan bantuan, dan pengukuran keberhasilan adalah aspek aspek yang penting.

Isu permasalahan yang sering muncul adalah 1) ketidakmampuan kepemimpinan dalam mengelola perubahan organisasi. Situasi di mana kepemimpinan tidak mampu mengatasi tantangan perubahan organisasi, seperti resistensi dari karyawan, ketidakpastian, atau kurangnya komunikasi efektif. Aspek selanjutnya, 2) Gagalnya penerapan perubahan oleh kepemimpinan: Faktor-faktor yang menyebabkan kepemimpinan gagal dalam menerapkan perubahan yang direncanakan, seperti kurangnya komitmen, kurangnya sumber daya, atau kurangnya pemahaman akan kebutuhan perubahan. 3) Dampak negatif kepemimpinan terhadap perubahan organisasi: Bagaimana kepemimpinan yang tidak efektif atau tidak cocok dengan kebutuhan perubahan dapat menghambat proses perubahan dan berdampak negatif pada karyawan, kinerja organisasi, dan keberhasilan perubahan. 4) Tantangan kepemimpinan dalam menghadapi perubahan teknologi: Bagaimana kepemimpinan menghadapi tantangan perubahan teknologi yang cepat dan kompleks, termasuk perubahan dalam sistem informasi, teknologi produksi, atau kebutuhan untuk adaptasi pada era digital.5) Peran kepemimpinan dalam menciptakan budaya perubahan: Peran kepemimpinan dalam menciptakan budaya yang mendukung perubahan, termasuk bagaimana kepemimpinan dapat mempengaruhi nilai-nilai, norma, dan perilaku organisasi yang berfokus pada inovasi, fleksibilitas, dan adaptabilitas.

B. Pembahasan

Pengertian Pemimpin dan Manajemen Perubahan

1. Pengertian Pemimpin

Unsur penentu dalam suatu keberhasilan organisasi adalah keberhasilan suatu kepemimpinan, terlebih lagi dalam menuju suatu perubahan, berguna dalam memahami kepemimpinan (icadership), alangkah baiknya jika kita memahami arti pemimpin (leader). Hal inilah yang jadi penyebab kepemimpinan yang di laksanakan oleh seorang pemimpin dan pemimpin dalam mengemban tugasnya dengan melakukan aktivitas untuk melaksanakan kepemimpinannya. Menurut Robbert D. Stuart, pemimpin adalah satu-satunya orang yang diharapkan dalam suatu organisasi yang memiliki kemampuan dalam mempengaruhi, memberi petunjuk dan sanggup menetapkan individu, guna tercapainya suatu tujuan organisasi.

James P. Spillane menambahkan bahwa seorang pemimpin adalah salah satu agen perubahan yang melakukan perubahan melalui kegiatan yang mampu mempengaruhi orang orang yang jauh lebih besar, dibanding pengaruh mereka kepadanya (Sacfullah, 2016: 64) 2. Manajemen Perubahan

a. Pengertian Manajemen

Manajemen bermula dari bahasa Inggris kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yakni "Manajemen" adalah suatu proses yang beda yang terdiri dari suatu perancangan, penyusunan, pengamalan, dan pemeliharaan yang ditujukan untuk penentuan dan penyelesaian sesuatu yang dicapai kemudian sudah ditentukan dengan memanfaatkan suatu tuntunan manusia dan lainnya.

Di dalam buku yang dikemukakan oleh Mondy dan Premaux mereka mengatakan manajemen adalah jalan yang masih bergantungan pada usaha orang lain. Kemudian Marry Parker Follet mendeskripsikan bahwa manajemen termasuk hasil dari seni yang berguna dalam menuju sesuatu yang didapatkan dari orang lain. Manajemen tidak mampu berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

Sedangkan Mendy dan Premaux didalam buku yang sama mengatakan, "Management is the process of gettings done throught "The effort of other people" artinya, manajemen adalah proses yang masih bergantungan pada upaya upaya orang lain. Selanjutnya, Marry Parker Follet dalam Mamduh M.Hanafi (1997) mendeskripsikan bahwa manajemen sebagai hasil suatu seni yang berguna dalam mencapai sesuatu yang melalui orang lain (the art of getting things done through the others). Artinya manajemen tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu

b. Pengertian Perubahan

Perubahan adalah sesuatu yang tanpa disadari sering terjadi. Perubahan berguna untuk melangsungkan hidup suatu lembaga maupun organisasi, dengan dilaksanakan perubahan mampu mendorong umur suatu kelompok lebih lama, dan bertujuan supaya organisasi tetap menjadi dinamis dan tidak statis dalam melawan perkembangan zaman.

Ada macam-macam perubahan, yang pertama perubahan tidak berencana dan perubahan berencana. Perubahan tidak berencana terjadi karena adanya perkembangan dan perubahan yang terjadi secara tiba tiba. Lalu perubahan berencana terjadi karena faktor kesengajaan yang dimanipulasi oleh orang manajemen. Perubahan sengaja banyak terjadi atau bisa dikategorikan paling sering terjadi karena dilakukan atas kemauan sendiri, kemudian terjadi jalan perubahan yang banyak dilakukan kelompok tersebut. (Marlapa, 2018: 5-9)

c. Pengertian Manajemen Perubahan

Manajemen perubahan adalah suatu bentuk pendekatan untuk mengganti individu, tim, dan suatu organisasi dalam melihat kondisi masa depan yang diinginkan. Dalam ruang lingkup organisasi, didalam sebuah perubahan dapat menentukan jalannya organisasi tersebut. Fokus pada manajemen ini adalah dilihat pada dampak yang lebih luas dari perubahan, secara khusus pada orang-orang yang terlibat dalam menuju pergerakan ke arah yang baru. Perubahan bisa diproses dari perubahan yang kecil maupun dari perubahan yang besar dalam mengambil suatu kebijakan dan strategi yang diperlukan dalam mencapai suatu tujuan.

Manajemen perubahan adalah salah satu bidang yang sangat besat dan pendekatan dalam mengelola perubahan bervariasi. Banyak organisasi dan konsultan menggunakan pemikiran yang formal terhadap manajemen perubahan. Karena memberi alat bantu, daftar periksa beserta garis besar rencana yang perlu dilaksanakan dalam mengelola perubahan sehingga menghasilkan keberhasilan yang sukses (Lilik, Sumartik, 2019: 15-16)

B. Pentingnya Pemimpin dalam Menggerakkan Perubahan

Dalam perubahan organisasi pemimpin berperan penting dalam mengatur sebuah perubahan. Adapun manajemen yang akan dilakukan seorang pemimpin berguna sebagai berikut:

1) Merancang perubahan. Awalnya seorang pemimpinan adalah agent of change yang mempunyai kekuasaan kuat dalam memilih sesuatu, apabila sesuatu itu diperlukan atau tidak dalam suatu perubahan dan seorang pemimpin juga membentuk suatu strategi yang akan menghasilkan suatu program perubahan yang baik. Seorang pemimpin disebut selaku restruktur di suatu kelompok. Adapun seseorang yang berkewajiban untuk mengubah suatu metode dan perbuatan suatu populasi dari organisasi adalah seorang pemimpin sebagai perwakilan dalam pelaksanaan perubahan.

2) Merancang suatu perubahan dari pelaksanaan organisasi. Dengan terjadinya perubahan. organisasi yang telah disusun dan dilaksanakan, suatu kepemimpinan hebat dalam mempengaruhi, menuju, dan menjalankan suatu kelompok organisasi dalam mencapai suatu perubahan yang akan dilaksanakan. Adapun teori kegiatan itu terlihat didalam bagian bagian kepemimpinan, yaitu:

a) pemimpin memperoleh dan mengemban visi (visioner),

b) pemimpin untuk komunikator yang mahir,

c) pemimpin yang dapat menjadi agen perubahan (change agent),

d) pemimpin yang dapat menjadi pelatih (coach) dan

e) pemimpin yang dapat menelaah penggunaan teknologi yang teras berkembang di era digital

3) Menjalankan suatu sumber daya organisasi sebagai pelaksanaan perubahan. Salah satu pemimpin yang diinginkan dapat menimbulkan rasa keinginan lalu menambah kewaspadaan dalam melakukan suatu perubahan, kemudian membantu sejumlah penganutnya yang berperan sebagai wakil perubahan dan membesarkan penyatuan untuk mendorong terjadinya suatu perubahan (Pertiwi, 2021:580).

C. Peran Kepemimpinan dalam Perubahan

Pemimpin memiliki potensi besar untuk menghadirkan dan mengarahkan perubahan dalam sebuah organisasi. Namun, terkadang perubahan yang terjadi tidak mendapat respon baik dari bawahan dan anggota yang ada didalam sebuah organisasi. Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan merupakan kunci utama dalam mencapai tujuan organisasi. Perubahan yang terjadi memperoleh respon positif dan negatif. Adanya respon positif ditandai dengan kemauan untuk berubah dan beradaptasi. Sedangkan perubahan mendapatkan respon yang negatif apabila terdapat penolakan untuk perubahan. Hal ini biasanya terjadi apabila anggota organisasi sudah merasa nyaman dan tidak mendapatkan keuntungan dari adanya perubahan. Proses perubahan mengacu pada beberapa aspek, yaitu aspek pertama adalah sejauh mana partisipasi anggota dalam melakukan perubahan. Aspek kedua adalah implementasi dalam perubahan. Aspek terakhir adalah kesiapan individu anggota dalam merespon dan menerima perubahan (Rumijati, Noviami, 2022: 13-14)

Organisasi yang sehat merupakan organisasi yang terus mengalami perubahan. Perubahan dalam organisasi adalah bagian dan peningkatan kualitas organisasi. Perubahan dalam sebuah organisasi memerlukan peran kepemimpinan. Kepemimpinan adalah suatu proses pemimpin sebagai pengaruh bagi penganutnya untuk memperbaharui kondisi, tercapainya tujuan organisasi. Pengorganisasi tanggung jawab dan motivasi anggota, memperkuat tolong menolong, serta memberikan dukungan kepada pihak luar.

Peran kepemimpinan dalam perubahan organisasi dapat dilihat dari fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan oleh seorang pemimpin, yaitu merencanakan perubahan. Pada dasarnya, pemimpin dengan kepemimpinannya adalah agent of change, yakni pelaku dari perubahan. Fungsi selanjutnya adalah melaksanakan perubahan pada kegiatannya, menjalankan setiap sumber daya yang ada dalam organisasi untuk berubah dan melakukan perubahan, mengawasi dan melakukan kontrol terhadap setiap perubahan yang sudah direncanakan agar sesuai dengan tujuan. Sedangkan jika dihubungkan dengan peran, tugas dan tanggung jawab pemimpin, maka kepemimpinan di sebuah perubahan harus menentukan tujuan diadakannya perubahan, mengambil dan menetapkan keputusan yang berhubungan dengan perubahan apa yang seharusnya dilakukan, menetapkan waktu yang dibutuhkan dalam melakukan perubahan, menanggung resiko yang akan terjadi sebagai akibat dari keputusan tentang perubahan (Pratama, dkk, 2022: 456)

Werrent Bennis dan Burt Nants (2006) berpendapat bahwa peran kepemimpinan sebagai penentu arah, agen perubahan, juru bicara, dan pelatih. Peran kepemimpinan sebagai penentu arah maksudnya adalah pemimpi mengarahkan setiap anggotanya ke arah tujuan organisasi yang ingin dicapai. Tujuan suatu organisasi mengarah pada visi organisasi, jika tidak ada visi maka organisasi tersebut bisa salah arah. Bagian terpenting dari kepemimpinan yang berhasil adalah visi yang disampaikan jelas arah dan tujuannya. Jadi, visi organisasi adalah panduan untuk mengarahkan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang diinginkan

D. Kualitas Kepemimpinan Untuk Perubahan

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu memberikan motivasi dan menggerakkan anggota untuk melakukan perubahan sesuai dengan tujuan organisasi. Untuk itu, kualitas kepemimpinan sangat penting untuk melakukan perubahan organisasi, khususnya dalam mengendalikan perlawanan, kebingungan, mencari tahu tentang sebuah pengetahuan, dan komitmen manajemen. Terdapat beberapa kegiatan terkait dengan tahapan perubahan, dimana para pemimpin yang efektif akan melihat perubahan dengan cara yang efisien serta merespon hal tersebut agar mendapat dukungan dan komitmen dari setiap anggota. Pam pemimpin juga perlu melakukan perubahan, terutama yang terkait dengan penanganan watak serta emosi manusia. (Soegoto, 2017: 403). Pemimpin yang efektif hendaknya memiliki kepribadian yang menarik, mempunyai keterampilan yang efektif, memiliki watak kepemimpinan yang positif, memiliki keterampilan yang diperlukan organisasi, mengenali karakteristik anggota organisasi, sehingga pemimpin mampu mengendalikan kinerja setiap anggota sesuai kebutuhan. Pemimpin yang memiliki kepribadian tersebut mempunyai kualitas profesional, memiliki kapasitas dan memiliki kualitas kepemimpinan. Pemimpin tersebut mampu mengendalikan organisasi, menggerakkan anggota, dan melakukan perubahan dalam mencapai tujuan organisasi. Perubahan menuntut hadirnya pemimpin yang kuat. Pemimpin yang kuat adalah pemimpin yang memiliki wibawa, dapat dipercaya, memiliki integritas yang tinggi, dan jelas arahnya. Kepemimpinan yang kuat mengerti bahwa tujuan adalah mengubah individu menjadi lebih baik dan produktif (Sagala, 2018:82)

Beberapa usaha untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan efektif antara lain sebagai berikut:

1. Berfikir secara efektif dalam menetapkan keputusan.

2. Menjelaskan hasil berfikir.

3. Meningkatkan keterlibatan dalam menyelesaikan masalah.

4. Mencari dan meningkatkan kreativitas.

5. Menciptakan perubahan.

6. Menciptakan masalah (Soekarso, Patong, 2015: 63).

C. Kesimpulan

Salah satu unsur penentu keberhasilan organisasi adalah keberhasilan dari sebuah kepemimpinan, terlebih lagi dalam menuju suatu perubahan penting untuk memahami pemimpin dan kepemimpinan Pemimpin adalah seorang individu dalam sebuah organisasi yang memiliki wewenang dan kemampuan dalam mempengaruhi, memberi petunjuk untuk tercapainya suatu tujuan organisasi. Manajemen perubahan adalah suatu bentuk pendekatan untuk mengganti individu, tim, dan suatu organisasi dalam melihat kondisi masa depan yang diinginkan. Fokus pada manajemen ini adalah dilihat pada dampak yang lebih luas dari perubahan agar tercapainya tujuan organisasi.

Peran kepemimpinan dalam perubahan organisasi dapat dilihat dari fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan oleh seorang pemimpin, yaitu: merencanakan perubahan. Pada dasarnya, pemimpin dengan kepemimpinannya adalah agent of change, yakni pelaku dari perubahan. Fungsi selanjutnya adalah melaksanakan perubahan pada kegiatannya, menjalankan setiap sumber daya yang ada dalam organisasi untuk berubah dan melakukan perubahan, mengawasi dan melakukan kontrol terhadap setiap perubahan yang sudah direncanakan agar sesuai dengan tujuan.

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu memberikan motivasi dan menggerakkan. anggota untuk melakukan perubahan sesuai dengan tujuan organisasi. Untuk itu, kualitas kepemimpinan sangat penting untuk melakukan perubahan organisasi, khususnya dalam mengendalikan perlawanan, kebingungan, mencari tahu tentang sebuah pengetahuan, dan komitmen manajemen. Pemimpin yang memiliki keterampilan efektif, memiliki watak kepemimpinan yang positif, memiliki keterampilan yang diperlukan organisasi, mengenali karakteristik anggota organisasi, sehingga pemimpin mampu mengendalikan kinerja setiap anggota sesuai kebutuhan adalah pemimpin yang memiliki kapasitas dan memiliki kualitas kepemimpinan.(Rel)

Lebih baru Lebih lama