WBP Lapas Pancur Batu Dibekali Pelatihan Kemandirian Pengelasan Dan Otomotif

Bos com,MEDAN- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Pancur Batu Kanwil Kemenkumham Sumut membekali pelatihan kemandirian bersertifikat kepada WBP Lapas Pancur Batu dengan materi Pengelasan dan Otomotif Dasar bekerjasama dengan LKP Adlia Mahardika.

Bertempat di Ruang Bimbingan Kerja Lapas Kelas IIA Pancur Batu, Pelatihan Kemandirian ini diikuti oleh 40 orang Warga Binaan yang Dimana dilaksanakan sebanyak 3 bulan lamanya yang telah terlaksana dimulai dari awal bulan Juni lalu hingga sekarang yang Menghadirkan instruktur professional dan berpengalaman dari LKP Adlia Mahardika.

Pada saat diadakan pembukaan Pelatihan Kemandirian 31 Mei yang lalu, Plt Kalapas, Kriston Naitupulu telah mengatakan, dari pelatihan yang diikuti ini, nantinya WBP akan mendapatkan sertifikat keahlian, di mana sertifikat keahlian ini tidak semua tukang memilikinya, jadi dirinya meminta warga binaan untuk bersungguh-sungguh mengikuti pelatihan sebagai bekal saat bebas nanti.

Kerja sama Lapas Pancur Batu dengan LKP Adlia Mahardika, berlangsung dengan aman dan baik. Bentuk dari hasil Pelatihan Kemandirian pengelasan dan Otomotif dasar  telah terlihat jelas dari sepeda motor yang berhasil dibongkar pasang ulang dan hasil pengelasan dari meja, kursi dan rak yang dihasilkan dapat dipergunakan dengan baik.

Kasi Giatja, Raymond Rumahorbo beserta Kasubsi Sarana Kerja, Harianto Sitanggang, Kasubsi Bimkelohaker, Kenal Purba dan Staf juga sebagai inti dari berjalannya kegiatan kemandirian tersebut yang selalu mendampingi, memberikan arahan dan motivasi dalam keseharian kegiatan yang berjalan di Bimker Lapas Pancur Batu.

“Harapan kami ilmu Pengelasan dan otomotif yang nantinya didapat, bermanfaat saat di rumahkan, kalian bisa membuat, perabotan rumah tangga dan juga bermanfaat untuk orang-orang sekitar, dan bisa menjadi sumber pemasukan untuk keluarga,” ujar Raymond.

Lapas Pancur Batu menyelenggarakan berbagai pelatihan kemandirian, di bawah seksi Kegiatan Kerja (Giatja), sebagai bekal bagi warga binaan sebelum kembali ke masyarakat, menjadi pribadi baru yang bernilai dan siap untuk hidup lebih baik dan mandiri.(JN)

Lebih baru Lebih lama