Bos com,MEDAN- Selama 79 tahun Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) telah mengabdi melalui penguatan hukum dan perlindungan hak asasi manusia. Tahun ini untuk pertama kalinya peringatan Hari Pengayoman dirayakan menggantikan peringatan Hari Dharma Karya Dhika (HDKD). Tugas mulia ini akan terus berkelanjutan sesuai dengan makna tema “Kemenkumham Mengabdi untuk Negeri, Menuju Indonesia Emas 2045”.
“Hari ini, kita tidak hanya memperingati perjalanan yang telah kita lalui, tetapi juga mempertegas visi kita untuk Indonesia Emas 2045. Visi ini bukanlah sekadar angan, melainkan sebuah cita-cita yang harus kita wujudkan bersama,” ujar Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumatera Utara, Anak Agung Gde Krisna.
Kemenkumham merupakan pilar yang penting dalam menjembatani visi Indonesia Emas 2045. Agung menyampaikan bahwa sistem hukum yang responsif, transparan dan akuntabel perlu untuk diperkuat demi menjadikan Indonesia Emas 2045. Dengan mereformasi sistem hukum secara komprehensif dan meningkatkan akses keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, dapat dipastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesejahteraan dan keadilan.
“Dalam mencapai visi tersebut, kita harus terus berupaya untuk memperkuat sistem hukum yang lebih responsif, transparan dan akuntabel. Kita (Kemenkumham) akan melakukan pembaruan regulasi yang relevan, serta meningkatkan akses masyarakat terhadap keadilan agar tidak ada lagi suara-suara yang terpinggirkan,” tegas Agung.
Disadari bahwa tantangan yang dihadapi Kemenkumham sangatlah kompleks, mulai dari isu-isu terkait reformasi birokrasi, pelayanan publik, penegakkan hukum, hingga penanganan kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia. Agung percaya bahwa dengan semangat kolaborasi dan inovasi, kompleksitas permasalahan yang ada bukanlah penghalang, melainkan peluang untuk berinovasi. Setiap insan Pengayoman tentunya harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung upaya penegakan hukum dan pelayanan publik yang lebih baik.
“Sebagai Insan Pengayoman, kita memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat besar. Kita adalah garda terdepan dalam penegakan hukum dan perlindungan hak asasi setiap warga negara. Tugas kita bukan hanya sekadar menjalankan peraturan, tetapi juga memberikan rasa aman dan keadilan bagi masyarakat. Oleh karena itu, Kemenkumham harus hadir sebagai institusi yang tidak hanya berfungsi untuk menegakkan hukum tetapi juga sebagai jembatan untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” terangnya.
Agung mengaku, seluruh jajaran diajak untuk level-up semangat kerja lewat integritas, profesionalisme dan sikap melayani menjadi bekal dalam melayani dan mengedepankan kepentingan masyarakat. Lebih dari itu, setiap elemen masyarakat pun diajak untuk bersama-sama menggelorakan semangat pengabdian Indonesia Emas 2045.
Melalui sinergitas antara Kemenkumham dengan masyarakat disertai dengan tekad yang kuat, Agung percaya sistem hukum yang berkeadilan serta perlindungan hak asasi manusia yang optimal dapat terwujud bersama dengan cita-cita Indonesia Emas 2045. Peringatan tahun ini dirayakan dengan pelaksanaan Upacara Hari Pengayoman ke-79 yang diikuti seluruh jajaran Kanwil Kemenkumham Sumut dan UPT Medan Sekitar bertempat di Rutan Kelas I Medan.
Turut hadir pula perwakilan Pj Gubernur Sumatera Utara, perwakilan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan, Kepala Badan Narkotikan Nasional Provinsi Sumatera Utara, Komandan Komando Sektor I Medan, perwakilan Kepala BIN Daerah Sumatera Utara, perwakilan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara, Kepala Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Kapolsek Medan Helvetia, Kepala Kepolisian Sektor Sunggal serta Komandan Rayon Militer 0201-06 MS.(JN)