Kepala Lapas Pangururan, Jeremia Leonta menyampaikan bahwa pemeriksaan ini merupakan langkah erius dalam mendukung program nasional pemberantasan narkoba, hususnya di dalam lapas. "Kami ingir nemastikan bahwa Lapas Pangururar ebas dari peredaran dan penggunaar narkoba, baik oleh narapidana maupun oleh petugas," tegas Jeremia.
Sebanyak 5 (lima) orang Warga Binaan yang diperiksa secara acak oleh tim medis internal lapas. Pemeriksaan urin ini dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya guna meningkatkan efektivitas pencegahan. Tes ini bertujuan untuk mendeteksi zat-zat erlarang seperti sabu-sabu, ganja serta obat-obatan terlarang lainnya.
Dalam pernyataan resminya, Jeremia menyebutkan bahwa hasil pemeriksaan sementara menunjukkan seluruh sampel urin negatif dari narkoba. Namun, ia juga menegaskan bahwa pengawasan akan terus dilakukan secara berkesinambungan. "Kami akan melaksanakan tes serupa secara berkala dan acak untuk memastikan lapas tetap bersih dari narkoba, lanjutnya tes urin ini merupakan bagian dari langkah-preventif yang terus digencarkan oleh Lapas Pangururan, sejalan dengan program rehabilitasi bagi para narapidana yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Selain itu, pihak lapas juga mengadakan penyuluhan tentang bahaya narkoba serta pelatihan keterampilan bag narapidana agar mereka siap kembali ke masyarakat.
Dengan pelaksanaan pemeriksaan urir yang ketat ini, Lapas Pangururan erharap dapat menjadi institusi yang bebas narkoba serta mendukung proses rehabilitasi para warga binaan untuk masa depan yang lebih baik.(JN)