Makanya kita dorong pihak berwajib untuk bekerja secara maksimal agar rasa aman bisa tercipta. Upaya ini harus dilakukan agar membuat nama Kota Medan menjadi harum dan menangkan bagi para kontingen yang berlaga di PON,” ungkapnya kepada sejumlah awak media, Rabu (11/9).
Rudiyanto menilai, momen pagelaran PON ini akan menentukan sudut pandang masyarakat terhadap Kota Medan. Sebab, kontingen yang bertanding di Kota Medan datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Mungkin selama ini masyarakat yang berasal dari luar Kota Medan maupun Sumatera Utara hanya bisa tahu tentang Kota Medan dari internet ataupun televisi. Apakah itu tentang yang baik atau yang buruk. Namun dengan hadirnya langsung mereka di Kota Medan saat ini, kita harus bisa menunjukkan yang baik-baik. Kita harus bisa mempertontonkan situasi Kota Medan yang tertib, aman serta bisa menonjolkan kuliner kita yang terkenal dengan rasa enak dan enak sekali,” ujarnya.
Tak hanya saat pagelaran PON, politisi PKS ini juga meminta pihak kepolisian untuk menciptakan rasa aman kepada masyarakat sepanjang waktu. “Pihak kepolisian bisa melakukan patroli secara berkesinambungan. Bhabinkamtibmas bisa terus berkordinasi dengan kewilayahan dalam menjaga lingkungannya. Jika semua berjalan dengan baik, minimal aksi kriminalitas bisa diminimalisir,” ujarnya.
Sebab jika aksi kejahatan terus terjadi, sambung Rudiyanto, dirinya khawatir Kota Medan justru akan dicap menjadi kota begal.
Memang kalau bicara soal begal di Kota Medan tidak ada habisnya. Pertanyaannya, apakah kita (Kota Medan) mau dicap kota begal? Makanya kita minta penegakan hukum yang maksimal terhadap pada bandit jalanan tersebut,” pungkasnya. (S.Smjk)