Nicholas tampil gemilang di GOR Disporasu, Deli Serdang, Kamis, 12 September, dengan raihan nilai 9.640, mengungguli lawan-lawannya.
Meskipun sempat merasakan tekanan karena bertanding di hadapan publik Sumut, Nicholas, yang masih muda, mampu menampilkan performa luar biasa. "Aku bersyukur bisa memberikan yang terbaik untuk Sumut", ujarnya dengan penuh syukur setelah menerima medali emas.
Dengan keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi bagi Nicholas, tetapi juga memotivasinya untuk terus meraih prestasi di ajang-ajang internasional yang mendatang.
"Ini adalah langkah awal menuju pencapaian yang lebih besar di tingkat dunia", ungkapnya dengan penuh optimisme kepada awak media yang bertugas.
Pada PON ke-XX di Papua sebelumnya, Nicholas hanya berhasil meraih medali perak. Namun, kali ini ia tampil lebih matang dengan gerakan yang halus dan penuh tenaga, memukau para juri serta penonton.
Di posisi kedua, atlet asal Jawa Timur, Rainer Reinaldy Ferdiansyah, meraih medali perak dengan nilai 9.633, hanya terpaut 0,007 poin dari Nicholas. Rainer, mantan juara dunia wushu, tampil solid tetapi harus mengakui keunggulan Nicholas. Medali perunggu diraih Juan Hendy Irmanto dari Yogyakarta dengan nilai 9.606, berkat performa konsistennya.
Selain Nicholas, atlet Sumut lainnya yang meraih kemenangan pada hari yang sama adalah Haris Horatus dengan skor 9.543 dan Trisha Luvvent dengan nilai 9.266. Harry Brahmana juga berhasil mengalahkan Rifqi Bernadi Fatahan dari Sumatera Selatan di nomor pertarungan dengan sabuk biru.
Diketahui cabang wushu PON XXI Aceh-Sumut yang berlangsung dari tanggal 12 hingga 15 September ini mempertandingkan 29 nomor, dengan total 29 medali emas, 29 medali perak, dan 40 medali perunggu yang diperebutkan.(JN)