Kegiatan studi tiru ini berlangsung pada hari Selasa (15/10) dengan rombongan LPKA disambut hangat oleh jajaran Lapas Medan. Dalam kunjungan ini, diperkenalkan pada konsep Dapur Sehat, yang berfokus pada penyediaan makanan bergizi dan layak bagi para warga binaan.
Kepala Lapas Kelas I Medan, M. Pithra Jaya Saragih, melalui Kepala Seksi Perawatan, Amran menjelaskan bahwa Dapur Sehat merupakan bagian dari komitmen Lapas Medan untuk meningkatkan kualitas layanan pemasyarakatan. "Kami ingin memastikan bahwa para warga binaan mendapatkan asupan yang bergizi sesuai standar kesehatan, dan ini merupakan upaya konkret dalam mewujudkan pemasyarakatan yang lebih manusiawi," ujar beliau.
Tidak hanya itu, kunjungan studi tiru ini juga diisi dengan diskusi mendalam terkait operasional dapur, termasuk bagaimana pengelolaan bahan baku, kebersihan, hingga pengawasan gizi dilakukan secara ketat. Hal ini menarik minat LPKA yang sedang mencari referensi untuk mengimplementasikan program serupa, khususnya dalam meningkatkan kualitas pembinaan bagi anak-anak yang berada di bawah pengawasan LPKA.
Kepala Subseksi Layanan Kesehatan LPKA, Uli Helena Trisna Dewi, mengungkapkan kekagumannya terhadap sistem yang diterapkan di Lapas Medan. "Kami melihat bahwa inovasi Dapur Sehat ini dapat menjadi contoh yang baik dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pembinaan, tidak hanya dari aspek fisik, tetapi juga mental dan sosial," tuturnya.
Kunjungan ini diharapkan menjadi awal dari kerjasama yang lebih intensif antara kedua Lembaga dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan pembinaan. Studi tiru ini juga menjadi bukti nyata bahwa inovasi yang dihadirkan Lapas Kelas I Medan mampu memberikan dampak positif tidak hanya bagi warga binaan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi Lembaga pemasyarakatan lainnya di Indonesia.(JN)