Debat Publik Kedua dibuka Ketua KPU Provinsi Sumut, Agus Arifin dengan visi misi "Peningkatan Daya Saing Daerah dan Pembangunan Berkelanjutan", yang di moderatori oleh Nurleli, SSos, MIKom dari Inews dan Setia Pandia, SH, MIKom dari TVRI.
Ketua KPU Sumut, Agus Arifin mengatakan, dengan melaksanakan debat publik kedua yang mengusung tema "Peningkatan Daya Saing Daerah dan Pembangunan Berkelanjutan", sangat ditunggu-tunggu oleh kedua Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk memberi kesempatan untuk meyakinkan 10,7 juta pemilih di Sumatera Utara.
"Dengan menyampaikan visi misi program kerja serta beradu konsep strategi dan gagasan serta tujuan mulia untuk membangun Sumatera Utara yang kita cintai ini." sebut Agus.
Demikian pula kepada masyarakat Sumatera Utara yang akan menentukan pilihannya, pada hari Rabu 06 November 2024 merupakan debat paslon yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Sumatera Utara. Dan debat publik yang kedua ini, merupakan kesempatan yang baik bagi pemilih untuk mengetahui lebih jauh mengenai visi misi paslon.
"KPU Provinsi Sumatera Utara yakin, bahwa debat publik kedua ini merupakan pendidikan politik bagi pemilih dengan harapan besar menjadikan pemilih kita pemilih yang cerdas, pemilih yang objektif dan rasional serta pemilih yang menolak politik uang dalam menentukan pilihan politiknya." harap Agus.
Selanjutnya, penyampaiyan visi misi pertama dari Paslon nomor urut 1 Bobby- Surya.
Dikatakan Bobby, Tahun 2024 adalah tahun yang penting sebagai tonggak awal mencapai Indonesia emas 2045. Tantangan Sumatera Utara besar dan banyak.
Oleh karena itu, terutama dalam tantangan di pemerintahan kami melihat tantangan yang ada di Sumatera Utara bagaimana kedepannya.
Bukan hanya sekedar ucapan, sekedar wacana, sekedar janji yang tidak bisa direalisasikan ke depannya.
Kami Bobby- Surya memastikan bagaimana pembangunan infrastruktur yang ada di Sumatera Utara. Kami pastikan tidak akan seperti lima tahun yang lalu,
"Kami ingin memastikan pembangunan infrastruktur di Sumatera Utara akan sampai ke daerah terpencil yang ada di Sumatera Utara." ucap Bobby.
Bobby juga menjelaskan, kita sudah melihat bagaimana pembangunan yang ada di Kepulauan Nias. Karena belum pernah dibangun beliau selama 5 tahun ke belakang. Jadi, kita menginginkan ke depannya kita bangun.
"Juga terkait lapangan pekerjaan, seorang Gubernur dan Wakil Gubernur harus bisa mengambil dan menjemput investasi untuk Sumatera Utara ke depannya, bukan hanya berdiam diri." sebut Bobby.
Kemudian para pelaku UMKM.
Izinkan kami dengan kesempatan ini mengapresiasi dan berterima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto yang sudah menghilangkan dan menghapuskan hutang kepada para pelaku UMKM, petani, nelayan. "Oleh karena itu, program-program pusat yang baik seperti ini harus bisa berjalan di Provinsi Sumatera Utara dan sudah berjalan." jelas Bobby.
Kemudian, penyampaian visi misi nomor urut 2 Edy- Hasan
Edy mengatakan, Sumatera Utara 5 tahun ke depan merupakan suatu proses pembangunan. Seperti yang disampaikan oleh pusat dan begitu banyak kekurangan di sana-sini, itulah yang harus kita segera tunaikan pengembangan dan harus dilakukan di Sumatera Utara.
1. Seperti inprastruktur harus dapat dilaksanakan untuk mencapai sampai 90% mantap, dari provinsi ke provinsi ke daerah kabupaten dan kota.
2. Pengembangan infrastruktur internet yang harus bisa diakses dari mulai provinsi sampai ke kabupaten dan kota ini juga harus tak kalah pentingnya, yaitu untuk aplikasi yang dapat diakses oleh seluruh orang untuk mengetahui bagaimana untuk melakukan investasi di Sumatera Utara dan lapangan pekerjaan baru yang harus kita ciptakan.
3. Program dan strategi sesuai dengan kemampuan dan potensi di kabupaten dan kota.
4 adalah, suatu kegiatan yang secara konferensi dilakukan untuk prioritas daerah yang harus kita selesaikan.
Seperti:
-Degradasi lingkungan ini sangat penting di Sumatera Utara, banyak tambang- tambang jangan sampai ada terjadi sampai seperti di Maluku Utara.
- Potensi konflik Pertanahan yang harus kita selesaikan. Dan kita harus selalu koordinasi untuk membahas konflik di daerah tentang perbatasan- perbatasan kabupaten/ kota dan perbatasan provinsi. Ini yang harus segera diselesaikan.
"Masalah alih fungsi lahan, ketahanan pangan dan inovasi pembangunan di daerah, ini kita harus jadikan dan pastikan bisa kita lakukan di 5 tahun ke depan." tegas Edy.
KPU Sumut juga menghadirkan tim perumus dari, Rektor UINSU, Arifin Saleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Fakultas Hukum Universitas Medan area, Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Dr Wahyu Aryo kartomo MTC Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, Dr Afnilla SH MH Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Dr Ibnu Affan SH MH Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara, dan Dr Taufik Walhidayah Ilmu Komunikasi Visual Universitas Medan Area.
Turut dihadiri Anggota Komisi 2 DPR RI, Komisi 11 DPR RI, Komisi 13 DPR RI, Pj. Gubernur Sumatera Utara, Bawaslu Provinsi Sumatera Utara, Pimpinan Partai Politik Pengusung dari Paslon nomor urut 1 dan Paslon nomor urut 2 dan pendukung.(JN)