Selain memberikan pelatihan keterampilan kepada narapidana, program budidaya ikan nila ini juga bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan lokal dengan menghasilkan produk pangan yang berkualitas dan terjangkau.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Rantauprapat, Batara Hutasoit, menyatakan bahwa Kegiatan budidaya ikan nila ini merupakan bagian dari upaya Lapas Rantauprapat untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada, sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
"Kami berkomitmen untuk tidak hanya fokus pada pembinaan mental dan fisik narapidana, tetapi juga ikut berperan dalam mendukung program ketahanar pangan melalui budidaya ikan yang hasilnya dapat langsung dinikmati oleh masyarakat," ujarnya.
Lapas Rantauprapat berharap inisiatif ini dapat terus berkembang dan nenjadi model bagi Lapas lainnya d Indonesia, guna mendukung ketahanan pangan dan menciptakan peluang ekonomi bagi warga binaan. "Ke depannya, kami berharap program ini dapat diperluas, tidak hanya dengan budidaya ikan nila, tetapi juga dengan komoditas pangan lainnya yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat," tambah Batara Hutasoit.
Dengan adanya panen raya ikan nila ini Lapas Rantauprapat menunjukkar bahwa lembaga pemasyarakatan dapat bertransformasi menjadi pusat pemberdayaan yang tidak hanya memperbaiki kualitas hidup narapidana, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan negara lalam menjaga ketahanan pangan.(JN)