Desakan ini muncul setelah pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-58 tingkat Kecamatan Medan Kota yang dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai agama, terutama terkait penampilan tarian dan busana yang dianggap tidak pantas dalam acara keagamaan tersebut.
“Kami meminta jabatan Raja Ian sebagai Camat Medan Kota dievaluasi. Sebagai penanggung jawab acara MTQ, beliau seharusnya mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab atas kelalaiannya,” tegas El Barino Shah kepada wartawan, Kamis (13/2).
“Ini jelas mencederai nilai-nilai luhur agama. Kecerobohan ini menyebabkan kegaduhan di tengah masyarakat,” tambahnya.
Sebelumnya, video yang menunjukkan acara pembukaan MTQ yang diikuti dengan Pawai Taaruf dan menampilkan tarian joget joget serta busana yang dianggap tidak sesuai, viral di media sosial.
Hal ini mendapat respons negatif dari sejumlah warga yang menilai acara tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai Islam yang dijunjung dalam pelaksanaan MTQ. El Barino juga menyarankan agar dilakukan pemeriksaan kesehatan mental terhadap Camat Medan Kota terkait kejadian ini.
Ia menekankan pentingnya menjaga kesucian acara MTQ sebagai ajang yang tidak hanya menguji kemampuan membaca Al-Qur’an, tetapi juga mengedukasi dan mengembangkan karakter berbasis ajaran Islam yang mulia.
MTQ sendiri memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian terhadap lingkungan hidup, sehingga penyelenggaraannya harus mencerminkan nilai-nilai tersebut dengan tepat.(S.Smjk)